Tanoto Foundation Cetak Pemimpin Masa Depan Lewat Program Teladan (2): Pimpin Komunitas dengan Menebar Solusi
Anggota TSA Universitas Diponegoro memilah sampah. Aktivitas bank sampah itu didukung warga.-Dok. TSA Undip-
LANGIT Semarang tertutupi mendung tipis, Sabtu siang, 23 November 2024. Meski tak panas, tapi udara gerah bukan main. Sumuk, dalam bahasa Jawa.
Di tengah suasana tersebut, anak-anak muda itu berkumpul di tengah gedung Widya Puraya, kompleks Universitas Diponegoro. Bercengkerama, juga berdiskusi.
Dua di antaranya adalah awardee beasiswa Teladan dari Tanoto Foundation. Mereka adalah Petrisia Putri Wahono, 19; dan Mohamad Bayu Wahyudan, 23. Selain itu ada Agita Wilujeng Susanti, 20, yang baru saja lulus. Dengan sendirinya, Agita pun tidak lagi menjadi penerima beasiswa. Sudah alumni.
Mereka menghadapi dua perempuan berkerudung: Lutfi Ayudia Syaharoh dan Meliya Kholisatun Nisa. Meliya dan Lutfiya (sapaan Lutfi) adalah kader dan pengurus Posyandu Remaja Kelurahan Bandarharjo, Semarang, yang selama ini dibina oleh Tanoto Student Association (TSA) Universitas Diponegoro.
’’Seharusnya, kami mengadakan kegiatan Posyandu Remaja hari ini. Sesuai jadwal, tiap Sabtu minggu keempat. Tapi, ada kegiatan di kelurahan. Akhirnya, kami undur seminggu,’’ kata Petrisia, gadis lincah asal Boyolali, Jawa Tengah tersebut.
Diskusi anggota TSA Universitas Diponegoro dan pengurus Posyandu Remaja Bandarharjo di gedung Widya Puraya Universitas Diponegoro, 23 November 2024. Dari kiri, Petrisia, Bayu, Agita, Lutfiya, dan Melia.-Doan Widhiandono-Harian Disway-
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro itu menuturkan bahwa tiap tahun program Posyandu Remaja itu sudah setahun berdiri. Yang terbaru justru Bank Sampah Eco Lestari yang sosialisasi dan peluncurannya pada 17 November 2024.
’’Tiap tahun, kami dari TSA Universitas Diponegoro memang punya program baru. Tapi yang lama juga tetap kami monitor. Jadinya terus berkesinambungan. Sustain,’’ ucap perempuan kelahiran 8 Maret 2005 tersebut.
Kepada Harian Disway, Petrisia menuturkan bahwa program Posyandu Remaja dan Bank Sampah Eco Lestari tersebut dikemas sebagai kegiatan Pay It Forward dalam skema kegiatan penerima beasiswa Teladan dari Tanoto Foundation.
Di dalam program tersebut, mahasiswa memang mengusulkan kegiatan yang langsung menyentuh ke masyarakat. Segala dana akan didapatkan dari Tanoto Foundation, yayasan filantropi pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei tersebut.
Memang, yayasan tersebut dibangun atas keyakinan para pendiri bahwa setiap manusia layak berkesempatan untuk memenuhi potensi diri sepenuhnya. Program kemitraan yang dijalankan adalah upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan taraf hidup masyarakat.
’’Anggarannya by proposal. Kami mengusulkan kegiatan yang sejalan dengan visi dan misi Tanoto Foundation,’’ timpal Mohamad Bayu Wahyudan, mahasiswa Prodi Matematika, Universitas Diponegoro.
Bayu, mahasiswa angkatan 2023 tersebut, tentu menjalani aktivitas itu dengan girang. ’’Jujur, bantuan biaya kuliah yang diberikan sangat menyenangkan,’’ ucap lelaki asli Cirebon tersebut. ’’Tetapi, benefit terbesar adalah tambahan ilmu dan pengalamannya. Apalagi, saya memang tertarik dengan kegiatan-kegiatan kepemimpinan,’’ tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: