Menyalakan Lentera Pendidikan
ILUSTRASI menyalakan lentera pendidikan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Kasus-kasus guru yang berada pada ”survival mode” setiap hari, kekerasan dan pelecehan kepada murid, konflik antara orang tua-guru-murid, dan berbagai masalah lainnya adalah cermin dari struktur sosial masyarakat yang kurang tepat memandang pendidikan.
Silih berganti kurikulum dan pendekatan dilakukan, tetapi tak juga menghadirkan solusi menyeluruh. Mungkinkah menggeser perspektif terhadap sistem pendidikan bisa menjadi alternatif?
TANTANGAN ERA DIGITAL
Perkembangan teknologi digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kehadiran teknologi seperti artificial intelligence (AI) membuka peluang baru sekaligus menghadirkan tantangan yang kompleks bagi para guru.
Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital yang menciptakan hambatan signifikan, terutama di daerah dengan akses teknologi yang terbatas.
Kondisi itu mengakibatkan ketimpangan kualitas pendidikan yang diterima siswa, baik di perkotaan maupun pelosok.
Guru menjadi garda terdepan dalam menghadapi perubahan itu. Mereka diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap tuntutan teknologi. Meski, dalam kenyataannya, tidak semua memiliki keterampilan atau akses yang memadai untuk melakukannya.
Beban pekerjaan makin bertambah, sedangkan dukungan yang diperlukan –seperti pelatihan intensif dan insentif yang layak– belum sepenuhnya terpenuhi.
Tanpa dukungan tersebut, risiko penurunan motivasi dan kinerja guru menjadi sangat besar, yang pada akhirnya akan memengaruhi kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Di era ini, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan proses belajar-mengajar.
Guru yang diberdayakan dengan teknologi akan mampu menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif bagi siswa di seluruh pelosok negeri.
Seperti yang pernah dikatakan Nelson Mandela, ”Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” Pendidikan berkualitas tidak akan tercapai tanpa keberadaan guru yang terlatih, termotivasi, dan dihargai.
Oleh karena itu, penghargaan yang layak bagi guru harus menjadi prioritas. Hal teresebut mencakup insentif finansial yang memadai, pelatihan berkelanjutan, dan pengakuan atas kontribusi mereka dalam membentuk generasi penerus.
KEBUTUHAN MENDESAK PROFESI GURU DAN SOLUSINYA
Untuk mendukung profesi guru dan menjawab tantangan yang ada, terdapat sejumlah kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: