Magang di Harian Disway, Mengasah Skill Kepenulisan Jurnalistik di Media Berita sebagai Content Writer

Magang di Harian Disway, Mengasah Skill Kepenulisan Jurnalistik di Media Berita sebagai Content Writer

EKA WAHYU Muria Ningsih dan rekan-rekan magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama dosen pembimbing.-Dok Pribadi-

PESATNYA perkembangan teknologi dan digitalisasi membuat peran content writer makin penting di industri media massa. Tuntutan untuk menciptakan konten-konten menarik, informatif, dan relevan mampu menarik audiens yang kian beragam.

Tak hanya menulis, tapi juga melalui proses pengembangan topik. Prosesnya melibatkan riset yang mendalam tentang suatu topik, adaptasi dengan tren yang dengan cepat berubah, mengembangkan sudut pandang yang menarik, mengangkat isu yang relevan, juga menggunakan gaya tulisan yang sesuai dengan kaidah jurnalistik, yakni jelas dan sederhana.

Dalam penyusunan isi berita, content writer harus mampu menulis dengan kata-kata yang memudahkan pembaca untuk menemukan informasi yang mereka cari, serta topik yang telah diangkat oleh penulis, dengan tetap menjaga kualitas tulisan untuk tetap menarik. 

BACA JUGA:Pengalaman Berharga Magang sebagai Content Writer di Harian Disway: Belajar Jurnalisme di Era Digital

Tentu hal tersebut melalui beberapa tahapan terlebih dahulu agar memperoleh hasil yang maksimal. Mulai menentukan sebuah topik, mengumpulkan data yang akurat, dan mengembangkannya menjadi sebuah artikel yang sesuai dengan standar sebuah media berita.

Pada dasarnya, gaya penulisan yang digunakan content writer yang bertugas di media berita, atau bisa juga disebut dengan jurnalis, berbeda dengan penulis lain. 

Bahkan, berbeda dengan media berita lain. Mereka memiliki ciri khas dan standar masing-masing. Sebagai seorang yang gemar menulis, tapi tak begitu menyelami dunia jurnalistik, magang di Harian Disway memiliki pengaruh besar untuk perkembangan kemampuan tulis-menulis saya. 

BACA JUGA:Peran Divisi Content Writer dan Reporter dalam Harian Disway Surabaya

Terkait penataan kata yang tepat dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan target pembaca. Kosakata yang digunakan sepenuhnya berbeda, runtut, akurat, tidak bertele-tele, menjadi poin plus untuk penulisan di media berita. 

Pun, tulisan yang diangkat harus memenuhi etika jurnalistik, yakni, akurasi, objektivitas, orisinalitas, dan kreativitas. Meski begitu, menulis berita juga memiliki peran sebagai transparansi masyarakat sehingga tak boleh mengandung opini pribadi penulis. 

Penyampaian informasi harus singkat, jelas, dan mengutamakan kepentingan pembaca.

Salah satu hal yang cukup riskan dalam penulisan berita adalah riset dan mengulik fakta. Berita berperan sebagai transparansi untuk masyarakat. 

BACA JUGA:Magang di Harian Disway, Mengasah Keterampilan Content Writer di Era Digital

Oleh karena itu, isi berita haruslah akurat dengan informasi yang jelas. Hal tersebut akan membantu masyarakat untuk memastikan hal-hal tak terungkap yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau pihak tertentu tetap berada dalam pengawasan publik, dan publik berhak tahu-menahu mengenai hal tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: