Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara: Utopia atau Realita?
Surokim As, Dosen Komunikasi Politik, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Trunojoyo Madura (UTM).-Salman Muhiddin-Harian Disway
Adapun langkah strategis dan program aksi yang harus segera dilakukan guna menunjang gagasan ini adalah melakukan pemasaran kawasan kegiatan terpadu. Kegiatan ini bisa dimulai dari sosialisasi dan edukasi kepada para pemangku kepentingan, seperti seminar, workshop, dan FGD secara intens, meluas, dan berkelanjutan.
Pelibatan dan penguatan partisipasi publik, khususnya kalangan industri dan investor, menjadi conditio sine qua non. Upaya ini bertujuan untuk penguatan dan optimalisasi investasi, ditunjang dengan forum pelatihan dan juga pertemuan eksekutif.
Melalui MICE dan publikasi media massa, diharapkan gagasan ini mendapat dukungan publik yang luas, khususnya dari para investor.
Respons positif publik akan membuat gagasan ini mendapatkan dukungan luas dan tidak terjadi penolakan yang bisa berakibat pada terhambatnya implementasi.
Gagasan dan ide ini bisa dikomunikasikan melalui berbagai tempat strategis sehingga semua pihak mengetahui, memahami, ikut berkontribusi, dan berpartisipasi secara massif.
Kemudian, pihak inisiator menyelenggarakan berbagai forum ilmiah nasional dan internasional untuk menguatkan ide gagasan ini. Semakin banyak forum yang membahas hal ini, maka akan semakin baik untuk memicu partisipasi dan perhatian berbagai kalangan, khususnya para investor.
Tahap selanjutnya adalah penguatan regulasi dan kepastian berusaha melalui perbaikan ekosistem usaha dan dukungan birokrasi. Regulasi ini tentu menjadi kunci sebagai dasar kepastian investasi dan berusaha, sehingga para investor tidak memiliki keraguan.
BACA JUGA:Pinjaman Online: Menjebak atau Menyelamatkan
BACA JUGA:Kenaikan UMP 6,5 Persen, Relevankah bagi UMKM?
Para inisiator juga harus menyiapkan daya dukung ekosistem usaha lanjutan untuk memberikan berbagai insentif yang menarik bagi para investor. Melalui MICE yang intensif, diharapkan proyek ini bisa menarik investasi asing.
Baru kemudian kita melakukan aktivasi sosial melalui penyelenggaraan forum dan pelatihan yang terhubung dengan pemasaran kawasan.
Strategi dan aksi tersebut perlu terus dikembangkan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga Jawa Timur benar-benar bisa menjadi gerbang baru Nusantara.
Tidak sekadar menjadi pintu gerbang secara fisik, tetapi juga menjadi simbol kemajuan, integrasi, dan pembangunan nasional, khususnya dalam konteks Nusantara baru yang berorientasi pada pemerataan, keadilan, dan kemajuan di seluruh Indonesia. Semoga.
* Surokim As, Dosen Komunikasi Politik, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: