Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara: Utopia atau Realita?
Surokim As, Dosen Komunikasi Politik, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Trunojoyo Madura (UTM).-Salman Muhiddin-Harian Disway
Salah satu aspek dalam reformasi layanan publik adalah terkait perizinan, yang hingga kini masih perlu pembenahan oleh gubernur dan wakil gubernur yang terpilih nanti. Masukan dari para akademisi Jawa Timur yang sempat muncul dari forum FGD yang diselenggarakan IKA Unair dan Sekolah Pascasarjana Unair beberapa waktu lalu (7/12/2024) juga penting untuk ditindaklanjuti.
Masukan yang spesifik tentang perbaikan layanan publik dan pengelolaan logistik, baik melalui jalur laut, udara, maupun darat, harus diikhtiarkan sebagai prioritas.
BACA JUGA:Belajar di Balik Layar: Pengalaman Seru Magang di Harian Disway sebagai Social Media Specialist
BACA JUGA:Literasi Digital, Solusi Cerdas untuk Menghadapi Hoaks dan Disinformasi
Ada juga usulan terkait kawasan industri berbasis teknologi. Optimalisasi keberadaan perguruan tinggi yang melimpah di Jawa Timur harus sejalan dengan perkembangan teknologi dan respons terhadap munculnya berbagai startup baru.
Sehubungan dengan hal itu, Emil Elestianto (2024) meminta dukungan dan menyatakan bahwa hal terberat yang harus dilakukan adalah mengubah paradigma masyarakat dan birokrasi pemerintah.
Masyarakat Jawa Timur, dengan semangat kepahlawanan, diharapkan selalu optimis dan tidak cepat putus asa ketika menghadapi kendala dan kegagalan.
Sebagai sebuah grand design, menurut Emil Elestianto (2024), tetap terbuka peluang untuk mengalami hambatan dan kegagalan. Jika mindset kita tidak siap dan tangguh, maka kita cenderung berada di zona nyaman dan tidak mau menerima tantangan baru.
Prof. Badri Munir Sukoco (2024), Direktur Sekolah Pascasarjana Unair, juga menyambut baik gagasan ini dan menyampaikan agar Pemprov Jatim mau belajar dari pengalaman negara maju seperti Taiwan dan China yang sudah menyiapkan pelabuhan-pelabuhan konektor dengan layanan prima, sehingga bisa menjadi penghubung laut yang efektif.
Gagasan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara tersebut perlu tindak lanjut, kerja sama, dan kolaborasi dengan semua pihak terkait.
Gagasan itu tidak semata soal menciptakan daya ungkit ekonomi kawasan, tetapi juga bisa mengembalikan kepercayaan dan keyakinan diri warga Jatim bahwa Bumi Majapahit adalah pusat keunggulan peradaban nasional.
Selain itu, gagasan Jawa Timur sebagai pintu gerbang Nusantara ini juga dalam rangka mendukung percepatan pembangunan IKN sebagai pusat pertumbuhan baru di wilayah tengah Indonesia.
Perubahan mindset dan paradigma ini menjadi hal penting yang bisa ditangkap dari gagasan baru ini. Dukungan para akademisi dari kampus di Jawa Timur adalah modal yang harus dimanfaatkan agar ide ini segera bisa direalisasikan.
Jawa Timur sebagai pintu gerbang baru Nusantara bukanlah utopia. Jika hal ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka gagasan ini sangat masuk akal dan realistis.
Langkah & Aksi Strategis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: