Genjot Produksi Padi, Khofifah Bagikan Mesin Pertanian

ALAT mesin pertanian yang dibagikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada petani di Jember.-Humas Pemprov Jatim-
JEMBER, HARIAN DISWAY- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendukung sistem pengolahan pertanian modern guna menggenjot produksi panen padi di Jawa Timur. Salah satunya dengan pembagian bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada Kelompok Petani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Itu dilakukan Khofifah di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Kamis, 31 Juli 2025.
Khofifah menyerahkan lima unit cultivator, sembilan unit handtraktor roda dua, satu unit handtraktor rotary, dan tiga unit combine harvester besar. Bantuan itu diberikan kepada beberapa Gapoktan dan Poktan di Jember.
"Penyaluran bantuan alsintan ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jatim guna mewujudkan kedaulatan pangan," kata Khofifah, Jumat 1 Agustus 2025.
BACA JUGA:Produksi Padi Jatim 2024 Turun 4,53 Persen, tapi Ada Proyeksi Naik 18,68 Persen di Awal 2025
BACA JUGA:Padi Varietas Unggul, Binaan Kodim Lamongan
Penyerahan itu sekaligus untuk memperkuat pengembangan kawasan agropolitan di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Jember.
Melalui penyaluran Alsintan yang lebih modern, Khofifah berharap dapat mempercepat transformasi pertanian. Yang lebih mekanis, efisien, dan produktif.
Saat ini, produksi padi di Jawa Timur secara keseluruhan mencapai 9,7 juta ton padi. Produksi itu, kata Khofifah bisa lebih maksimal jika pertanian diolah dengan dukungan teknologi.
Salah satunya lewat mesin Combine Harvester yang dibagikan, Khofifah meyakini produksi padi di Jawa Timur bakal melesat. "Bisa mencapai 11 juta ton per tahun," paparnyi.
BACA JUGA:Khofifah Bagikan Sepatu dan Perlengkapan Asrama Siswa SR di Pasuruan
Jika target peningkatan itu tercapai, Khofifah pun optimistis akan berdampak pada kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP). Dengan bantuan alsintan, petani dapat menghindari kemungkinan loss produksi. Seperti saat menggunakan alat pertanian tradisional seperti ani-ani. "Jadi lewat teknologi ini, petani dapat mengamankan kemungkinan loss 9-11 persen," celetuknyi.
Cita-cita menuju Jatim Berdaulat Pangan ini merujuk pada angka tetap BPS 2024. Jatim menyumbang 17,44 persen produksi padi nasional. Jatim mampu memproduksi 5,352 juta ton beras serta 30,36 persen produksi jagung nasional atau 4,59 juta ton jagung pipilan kering.
Bahkan, data terbaru menunjukan capaian positif di Jatim. Di mana produksi padi Jatim periode Januari–Agustus 2025 meningkat 11,78 persen atau 8.177.151 ton GKG. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: