Sound Horeg, Pro-Kontra di Tengah Geliat Ekonomi Kawasan Urban

ILUSTRASI Sound Horeg, Pro-Kontra di Tengah Geliat Ekonomi Kawasan Urban.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
JAGAT media sosial belakangan ini kembali diramaikan dengan munculnya tren audio yang dimodifikasi dengan nuansa dentuman suara yang menggelegar, yakni sound horeg. Fenomena sosial yang menjadi hiburan warga itu telah memantik perdebatan, baik dari kalangan yang mendukung pelaku bisnis itu sendiri, kelompok warga masyarakat sekitar, maupun pemerintah daerah setempat.
Seakan menjadi katalis di tengah lesunya perekonomian global, kehadiran hiburan dengan pola baru berupa dentuman suara ekstrem yang sering kali memancing kerumunan, tersimpan potensi bisnis bernilai ratusan juta bahkan miliaran rupiah dengan perputaran uang cepat dan melibatkan ratusan pelaku usaha di tingkat akar rumput.
Fenomena sound horeg kini menjadi tren baru, terutama di Jawa Timur yang tersebar di kawasan selatan provinsi seperti Blitar, Kediri, Malang Raya, Jember, dan Banyuwangi. Di Provinsi Jawa Tengah, sound horeg juga telah menyebar di daerah Pati, Kudus, Demak, dan Rembang.
BACA JUGA:Inilah Empat Poin Pelaksanaan Sound Horeg
Hampir semua kalangan usia seakan tak ingin ketinggalan untuk menyaksikan hiburan audio yang memekakkan telinga itu. Mulai orang dewasa hingga anak-anak sekalipun.
Selain menyajikan hiburan yang menarik bagi warga, gelaran cek sound itu ternyata juga turut menggairahkan dinamika ekonomi kerakyatan.
Di balik video viral melalui kanal YouTube yang mempertontonkan getaran dahsyat dari sebuah audio yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan gelegar iringan suara musik yang sangat keras dan dibanjiri kerumunan massa yang berjingkrak kini melahirkan identitas baru sebuah komunitas di era digital.
BACA JUGA:Pengusaha Sound Horeg Setuju Diatur, Tapi Jangan Terlalu Ketat
BACA JUGA:Khofifah Bentuk Tim Khusus Susun Regulasi Sound Horeg di Jawa Timur
Komunitas yang dahaga akan pengakuan atau validasi sosial melalui algoritma dunia maya seperti like, share, dan subscribe dari para follower di akun medsos mereka di berbagai platform.
Misalnya, YouTube, Instagram, Facebook, dan sejumlah platform lainnya. Itu menjadikan sound horeg sebagai fenomena baru di kalangan pencinta seni.
Bahkan, kemunculan sound horeg turut dimanfaatkan para konten kreator, terutama di platform TikTok dan YouTube. Hampir dalam setiap gelaran cek sound, para pemburu horeg itu hampir tak pernah absen.
Jumlah mereka juga tidak sedikit, bisa puluhan hingga ratusan kreator konten sound horeg. Paling tidak, mereka bisa menghasilkan adsense dari konten yang diungguah di YouTube.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: