Pengusaha Sound Horeg Setuju Diatur, Tapi Jangan Terlalu Ketat

Salah satu sajian sound horeg.-Istimewa-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pengusaha sound horeg di Jawa Timur meminta agar aturan yang bakal digedok oleh Pemprov Jawa Timur terkait pelaksaan acara sound horeg tak mematikan bisnis mereka.
"Kami setuju jika ada aturan. Tapi jangan memberatkan," kata Ketua Komunitas Sound Horeg Malang David Blizard, kepada Disway, Sabtu 26 Juli 2025.
Jika aturan semakin membatasi, David khawatir, permintaan gelaran sound horeg akan terus menurun. "Karena teman-teman di Mojokerto dan Gresik sudah merasakan kondisi itu. Akibat larangan acara sound horeg," papanrya.
David menyebut, saat ini cukup banyak masyarakat di Jatim yang menggantungkan ekonominya dari sound horeg. Pemilik penyewaan sound saja di Jatim ada sekitar 15 ribu orang. Sementara untuk sekali tampil. sound horeg dibutuhkan minimal 10 crew.
BACA JUGA:Khofifah Bentuk Tim Khusus Susun Regulasi Sound Horeg di Jawa Timur
BACA JUGA:Wali Kota Pasuruan Imbau Kegiatan HUT RI Tanpa Sound Horeg
"Coba tinggal dikalikan saja. Berapa dampak orang yang menggantungkan hidupnya dari sound horeg ini," celetuknya. Belum lagi, pelaku UMKM yang setiap ada acara sound horeg ada sekitar 100 pedagang ikut meramaikan.
David mengakatan, sound horeg sudah banyak menghidupi masyarakat. Tak hanya bagi pemilik sound, tapi mereka para pekerja dan UMKM yang menggantungkan gelaran ini untuk mencari nafkah.
Sebagai pengusaha sound horeg sejak 2014, David memastikan kasus soal ricuhnya penyelenggaraan sound horeg itu terjadi pada periode lama. Bukan baru-baru ini saja. "Kita ini sudah profesional mengelola acara sound horeg" paparnya.
David juga mempertanyakan soal ramainya kritik warga keberatan mengenai aktivitas sound horeg. Dia mempertanyakan warga mana yang proses tersebut. Sebab, selama ini, warga yang justru meminta ada acara sound horeg.
BACA JUGA:MUI Jatim Minta Ada Pergub untuk Sound Horeg: Tidak Dilarang, Hanya Ditertibkan
BACA JUGA:Petik Laut Tanpa Sound Horeg
"Kami ini bukan iseng ya. Kami disewa untuk acara," paparnya. Karena ada yang menyewa, berarti ada yang butuh. Dan itu mereka, masyarakat tempat sound horeg di gelar tidak protes.
Sebelumnya, Pemprov Jatim telah menggelar rapat terkait aktivitas Sound Horeg itu pada Kamis malam, 24 Juli 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: