100 Ribu Tiket Whoosh Terjual Selama Nataru, KCIC Siapkan Keamanan dan Kenyamanan Maksimal

Untuk memastikan kelancaran perjalanan, KCIC telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Seperti pemetaan potensi kendala yang mungkin terjadi, seperti cuaca buruk, gempa bumi, layang-layang, dan benda asing yang dapat mengganggu perjalanan.

BACA JUGA: Whoosh Layani 5,8 Juta Penumpang dalam Setahun, Revolusi Transportasi Jakarta-Bandung

Potensi risiko tersebut akan menjadi perhatian utama dalam menjaga keselamatan dan keamanan penumpang selama Nataru.

Dari sisi teknologi, KCIC telah menempatkan 17 unit sensor angin kencang setiap 10 kilometer, 7 unit sensor gempa setiap 20 kilometer, serta 8 unit sensor cuaca buruk setiap 20 kilometer.

Selain itu, terdapat 1.390 CCTV dengan kualitas tinggi yang memantau kondisi jalur dan stasiun secara langsung. KCIC juga melakukan koordinasi intensif dengan TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

BACA JUGA:Whoosh Catat Penjualan 85 Ribu Tiket Per Hari di Momen Libur Maulid Nabi

“KCIC terus melakukan patroli pengamanan di jalur dan titik-titik rawan dengan melibatkan 510 personel pengamanan dan 28 personel tambahan dari TNI/Polri untuk mempertebal pengawasan,” tambah Eva.

Di stasiun, KCIC juga menugaskan 50 petugas mobile passenger service untuk membantu penumpang. Selain itu, sejumlah fasilitas baru seperti lounge, restoran, oleh-oleh, dan tenant UMKM juga hadir untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.

BACA JUGA:70 Ribu Tiket Whoosh Ludes Terjual Jelang Long Weekend

Saat ini, tersedia 48 tenant UMKM yang menawarkan produk unggulannya di stasiun Halim, Padalarang, dan Tegalluar Summarecon.

“KCIC optimistis dengan kesiapan operasional yang telah dirancang, masyarakat dapat menikmati perjalanan liburan yang aman, nyaman, dan tepat waktu menggunakan layanan Whoosh. Kami juga mendukung penuh pilihan transportasi publik bagi masyarakat selama liburan Nataru,” tutup Eva. (*)

Sumber: