Jumbo: Sebuah Pesan Cinta

Jumbo: Sebuah Pesan Cinta

Film Jumbo, karya animasi Indonesia yang mampu melanglang buana, menembus 17 negara. -Windy Effendy-

Antara Don dan Meri. Perubahan hubungan Don dan Atta. Benang merah itu membawa kisah bergulir. Dengan bumbu petualangan menaklukan yang jahat, kekuatan persahabatanlah pun jadi penentunya.  Sebuah proses pendewasaan diri pun dialami oleh Don.

Awalnya selalu dijauhi karena dianggap lambat, Don berubah menjadi percaya diri ketika berhasil memenangkan lomba. Perubahan karakter Don ditampilkan dengan baik ketika rasa percaya dirinya semakin dominan. Bahkan Don sempat mengabaikan sahabat-sahabatnya. Pelajaran bagus untuk anak-anak yang menonton—tentu saja harus disertai penjelasan oleh orang tua. 

BACA JUGA: Sinopsis Film Final Destination: Bloodlines, Ketika Maut Turut Hantui Anak Cucu

Semesta Jumbo yang Imajinatif

Dari munculnya kambing gaul dengan poni warna-warni, sudah selayaknya film Jumbo tidak dinilai dari realitas sebenarnya. Ketika muncul sosok hantu sebagai salah satu tokoh penting pada kisahnya, itu sah-sah saja. Imajinasi Ryan dan tim boleh seliar-liarnya. Ini film animasi fantasi, bukan animasi realis seperti Upin-Ipin.

Dalam Jumbo, dengan cerdik banyak simbol-simbol yang ditampilkan dengan halus. Meri tampil sebagai simbol perpaduan budaya. Ayahnya Indonesia asli dan ibunya dari Jerman, membuat Meri menjadi nona kecil cantik berbahasa Indonesia.

 Kalung roncean melati yang dikenakan keluarga itu adalah bentuk sederhana kalung melati dalam pernikahan atau upacara kematian—sekaligus sebagai lambang jiwa. Sekaligus sebagai jembatan antara dunia roh dan dunia manusia, dan simbol akar budaya tradisional. Jumbo berhasil memberikan sentuhan lokal penuh makna dengan cantik lewat visualisasi cerdik. 

Namun, ada sedikit detail logika kecil yang terlewat. Bisa juga memang tak tersentuh, atau justru terpotong dalam proses editing. Dalam penceritaan sebuah cerita fantasi, pencipta boleh berkisah sebebas-bebasnya, asalkan logika dalam semestanya terpenuhi. Penikmat karya—dalam hal ini penonton—harus mampu memahami apa yang terjadi tanpa kebingungan. Lubang-lubang cerita atau biasa disebut plot hole tidak boleh terjadi. 

BACA JUGA: Sinopsis Film Thailand The Red Envelope, Ketika Si Ganteng Billkin Putthipong Nikah dengan Hantu Cowok

Hal kecil lain adalah penjelasan tentang radio ajaib dengan frekuensi pemanggil hantu milik Pak Kepala Desa. Dengan desain radio sejadul itu, sebaiknya sedikit saja diselipkan informasi mengapa benda itu sedemikian canggihnya. Sayang sekali karena ada tokoh Acil yang bisa dititipi pesan untuk menyampaikan hal itu.

Sedikit menganggu juga, buku cerita Don yang tiba-tiba juga menjadi ajaib. Sejak awal cerita, buku itu hanyalah sekadar buku cerita biasa. Tanpa muatan mistis, tanpa muatan sihir, kecuali memiliki kedekatan dengan Don sebab hanya itulah peninggalan kedua orang tuanya. Tiba-tiba saja, di bagian akhir cerita, buku cerita menjadi penyelamat Don dan kawan-kawannya. Boleh-boleh saja, asalkan sudah ada sedikit foreshadow atau petunjuk tentang keajaiban buku itu.


Jumbo, membawa pesan cinta, keberanian, dan harapan. Menyentuh hati anak-anak Indonesia.-@viinaaputrie-Koleksi pribadi

Film Animasi Bangsa Terbaik 

Ribut-ribut soal hantu dalam Jumbo yang katanya tak mendidik, terasa terlalu berlebihan. Adalah tugas orang tua untuk melakukan pendampingan anak saat menikmati sebuah tayangan. Diskusi setelah menonton film sangat dibutuhkan oleh anak-anak. Justru dengan diskusi tersebut, anak-anak akan bisa memahami makna cerita.

Apa pun itu, Jumbo tetap luar biasa. Film animasi bangsa terbaik sejauh ini. Lagu-lagunya melekat, gambarnya memukau, dan suara hangat karakternya, membuat film ini tak mudah dilupakan. Jumbo telah merekatkan hati masyarakat Indonesia, menghangatkan jiwa mereka.

Karya anak bangsa yang sangat membanggakan. Proses yang tidak sebentar membuktikan bahwa film ini digarap dengan serius. Ryan dan rekan-rekannya telah berhasil membawa animasi Indonesia ke level yang lebih tinggi, lebih menakjubkan. Alumnus Binus ini telah membuat karya animasi Indonesia yang mampu melanglang buana, menembus 17 negara. 

BACA JUGA: Sinopsis Film Clown in a Cornfield, Horor Baru dengan Sentuhan Klasik dan Sosial Kontemporer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: