Kenapa Kita Bisa Jatuh Cinta Sama Karakter Fiksi?

Kenapa Kita Bisa Jatuh Cinta Sama Karakter Fiksi?--unsplash.com
HARIAN DISWAY - Anda mungkin pernah mengalami masa tertarik, terpesona, bahkan jatuh cinta pada tokoh di film, serial, atau buku.
Entah itu karena matanya yang tajam, dialognya yang menyentuh, atau cara ia memperlakukan orang lain. Tokoh tersebut terasa "terlalu nyata untuk tidak dicintai".
Padahal, karakter fiksi itu tidak hidup di dunia nyata. Tapi mengapa perasaan itu tetap terasa begitu kuat dan tulus?
BACA JUGA:Second Lead Syndrome, Alasan Seseorang selalu Jatuh Hati ke Tokoh Cadangan dalam Film
Saat Imajinasi Menyentuh Hati
Karakter fiksi dirancang untuk menjadi versi yang paling menggugah dari seseorang. Dialognya pas, emosinya tertata, dan sering kali punya latar belakang yang membuat kita kagum.
Ketika penonton menonton tokoh seperti Jo March di Little Women dan Timothee Chalamet sebagai Elio di Call Me By Your Name, atau bahkan karakter fiksi lainnya.
Ada koneksi batin yang terbentuk. Kita merasa mereka "mengerti" atau "mewakili" sesuatu yang kita butuhkan.
BACA JUGA:Perankan Willy Wonka, Timothee Chalamet Harus Menari dan Menyanyi
Fenomena Hubungan Parasosial
Keterikatan pada tokoh fiksi dikenal sebagai parasocial relationship--unsplash.com
Keterikatan pada tokoh fiksi dikenal sebagai parasocial relationship. Hubungan satu arah antara individu dengan tokoh yang tidak nyata atau tidak mengenalnya secara pribadi.
Meskipun karakter tersebut tidak benar-benar hidup, otak manusia bisa tetap meresponsnya seolah nyata.
Perasaan ini tidak hanya terjadi pada penggemar remaja, tapi juga orang dewasa yang merasa terhubung secara emosional atau intelektual pada karakter tertentu.
Hubungan parasosial ini bukan hal yang "aneh" atau "tidak sehat". Justru, itu bisa menjadi bagian dari proses emosional yang alami, selama tetap bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang fiksi.
BACA JUGA:Mengenal Hubungan Parasosial Antara Penggemar dan Idola
Alasan Kita Bisa Tertarik
Ada beberapa alasan mengapa karakter fiksi bisa terasa begitu memikat:
1. Mereka dirancang untuk menarik
Baik secara visual maupun emosional, tokoh fiksi sering diciptakan untuk mencuri perhatian. Mereka punya latar belakang dramatis, sifat unik, atau chemistry dengan karakter lain yang membuat kita ikut larut.
2. Mereka hadir di saat yang tepat
Kadang, tokoh fiksi muncul di tengah fase hidup kita yang emosional. Saat sedang kesepian, galau, atau mencari sosok ideal, karakter fiksi bisa terasa seperti "teman" atau "tempat aman".
BACA JUGA:Rewatch Culture, Alasan Seseorang Suka Nonton Film yang Sama Berulang Kali
3. Kita melihat refleksi diri atau harapan
Ada karakter yang mewakili sisi diri kita, ada juga yang mencerminkan orang yang kita inginkan hadir dalam hidup.
Batas Sehat dan Cara Menikmati
Jatuh cinta pada tokoh fiksi bukan hal yang memalukan. Itu bisa menjadi bagian dari koneksi emosional dengan cerita yang menyentuh. Namun penting juga untuk menjaga batas:
BACA JUGA:Dari Tren Fiksi Hingga Fenomena Cosplay Populer di Seluruh Dunia
- Sadari bahwa hubungan tersebut satu arah dan tidak nyata.
- Gunakan perasaan itu untuk menggali apa yang sebenarnya anda butuhkan dalam kehidupan nyata.
- Biarkan karakter itu menginspirasi, bukan menjadi pelarian terus-menerus.
Fiksi Bisa Menyentuh Nyata
Mencintai karakter fiksi menunjukkan bahwa cerita punya kekuatan besar. Ia bisa membuat kita tertawa, menangis, dan merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: