Pemkot Masih Ragu Untuk Perbaiki Gedung Setan, Eri: Kami Pastikan Dulu Milik Siapa

Pemkot Masih Ragu Untuk Perbaiki Gedung Setan, Eri: Kami Pastikan Dulu Milik Siapa

BANGUNAN MEGAH ini sudah mulai rapuh dimakan zaman. Gedung Setan, julukannya, menjadi tempat tinggal warga bermacam golongan.-Moch Sahirol Layeli-Harian Disway-

Menurut dia, warga yang tinggal di Gedung Setan sudah turun-temurun. Mereka juga bukan asli warga Surabaya. Namun, para penghuni menggunakan alamat Gedung Setan untuk membuat KTP Surabaya.

Ketika ditanya mengenai permintaan warga penghuni Gedung Setan untuk mendapatkan rumah susun, Eri menjelaskan bahwa hal tersebut memerlukan perhitungan matang. 

"Kami harus berhitung dulu ya. Rumah susun itu, yang ngantri 15.000 orang. Sudah nggak mungkin kita menggunakan rumah susun," katanya.

Sementara itu, Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertahanan (DPRKPP) Surabaya Deisy Puspitarini masih berkoordinasi untuk mencarikan solusi bagi para penghuni.

Namun, ia pesimistis gedung dengan lahan seluas 400 meter persegi dan ketebalan tembok hampir 50 centimeter itu bisa direvitalisasi.

"Kami ada program perbaikan rutilahu (rumah tidak layak huni). Tapi itu tidak mungkin dilakukan, karena terlalu besar luasannya," tutur Deisy. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Bangun Drainase Baru Antisipasi Banjir Gunung Anyar Terulang

BACA JUGA:Sudah 3 Hari, Mengapa Banjir Surabaya-Sidoarjo Sulit Surut?

Salah seorang penghuni Gedung Setan Bimbi Jianto mengaku cemas karena tidak memiliki tempat tinggal.

Bagi pria berusia 63 tahun itu, Gedung Setan sudah seperti rumah sendiri. Letaknya yang berada di jantung kota, membuat para penghuni kerasan tinggal di sana. 

Anak cucu mereka juga banyak bersekolah di kawasan tersebut. 

Ia tidak bisa membayangkan jika harus terusir dari tempat yang memiliki banyak kenangan itu. 

"Kami belum tahu juga. Kami kecewa saja sama pemkot. Apalagi (gedung ini) merupakan cagar budaya. Nggak tahu nasib para penghuni gimana nanti," ujar dia.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: