Pesan Terakhir Korban Pesawat Jeju Airlines: Mama Aku Mencintaimu

Pesan Terakhir Korban Pesawat Jeju Airlines: Mama Aku Mencintaimu

Isi pesan terakhir penumpang sebelum kecelakaan.--berbagai sumber

HARIAN DISWAY - Jeju Air yang berangkat dari Bangkok, Thailand mengalami kecelakaan di landasan pacu Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu pagi, 29 Desember 2024.

Pesawat Boeing 737-800 itu gagal melakukan pendaratan darurat hingga menabrak tembok pembatas landasan dan terbakar.

BACA JUGA:⁠Korea Selatan Tetapkan Masa Berkabung Nasional Selama 7 Hari Setelah Kecelakaan Pesawat Jeju Airlines

BACA JUGA:Kecelakaan Pesawat Jeju Airlines Renggut 179 Nyawa, Diduga Akibat Menabrak Burung

Sebelum kecelakaan, sejumlah penumpang Pesawat Jeju Air sempat menghubungi keluarga mereka.

Isi pesan terakhir yang dikirimkan para penumpang melalui aplikasi pesan Korea, KakaoTalk menjadi viral dan menuai perhatian luas di media Korea Selatan.

Beberapa menit sebelum insiden tragis itu, seorang penumpang mengabarkan kepada temannya bahwa pesawat tidak bisa mendarat akibat burung yang tersangkut di sayap.

"Tunggu sebentar... kita tidak bisa mendarat karena ada burung yang tersangkut di sayap (pesawat)," tulis penumpang tersebut. Temannya pun bertanya, "Sejak kapan?" dan dijawab, "Baru saja… Haruskah aku meninggalkan kata-kata terakhirku?"

Selain itu, tangkapan layar pesan lainnya juga beredar, memperlihatkan seorang penumpang yang mengabarkan kondisi darurat kepada ibunya. Penumpang itu menyebutkan bahwa burung menyerang mesin pesawat membuat pendaratan menjadi mustahil.

BACA JUGA:Brasil Berkabung, Kecelakaan Pesawat Voepass Menewaskan Semua Penumpang

BACA JUGA:Presiden Iran Alami Kecelakaan Helikopter, Diduga Akibat Cuaca Buruk di Perbatasan Azerbaijan-Iran

"Mama, katanya ada burung yang menyerang mesin pesawat. Sepertinya tidak bisa mendarat. Tiba-tiba mereka menyuruhku menelepon (keluarga)," tulisnya. Karena sang ibu tidak mengangkat telepon, ia melanjutkan pesannya, "Aku mencintaimu."

Situasi yang mereka alami meninggalkan luka bagi keluarga yang ditinggalkan. Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam dunia penerbangan.(*)

*) Mahasiswa MBKM Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya peserta magang di Harian Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber