Lembaga Riset Siber Laporkan 14 Kasus Serangan Siber Selama 2024
CISSReC laporkan ada 14 kasus serangan siber selama 2024--TheDigitalArtist on Pixabay
DESEMBER
Pratama Persadha mengungkapkan bahwa informasi mengenai serangan Bashe Ransomware pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) kemungkinan besar adalah hoaks dan upaya pemerasan.
CISSReC mencatat bahwa jika benar Bashe Ransomware memiliki data asli BRI, mereka seharusnya mengunggah data tersebut, bukan data yang sudah diunggah di Scribd sebelumnya.
Klaim serangan ransomware pertama kali muncul pada 18 Desember 2024 melalui akun FalconFeeds.io, namun, mereka kemudian mengklarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar.
Investigasi CISSReC menemukan bahwa data yang diberikan oleh Bashe Ransomware identik dengan unggahan di Scribd pada 17 September 2020 dan nomor kartu yang tertera masih aktif.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memiliki sumber daya manusia, teknologi, dan anggaran yang memadai untuk menjalankan tugasnya, termasuk dalam bidang deteksi, respons, dan pemulihan insiden siber," ujar Pratama.
Ia menambahkan, "BSSN juga harus diberdayakan untuk memainkan peran sentral dalam pengamanan infrastruktur kritis nasional, seperti energi, transportasi, dan telekomunikasi.”
Penguatan keamanan siber dalam pemerintahan harus menjadi fokus utama, mencakup penerapan kebijakan ketat, integrasi sistem keamanan interoperable, dan peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan sertifikasi.
Upaya itu penting untuk menghadapi tantangan era digital dan menjaga kedaulatan siber Indonesia.(*)
*) Mahasiswa magang dari Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: