Pendukung Yoon Suk Yeol Gunakan Slogan Stop the Steal, Berharap Dukungan dari Trump

Pendukung Yoon Suk Yeol Gunakan Slogan Stop the Steal, Berharap Dukungan dari Trump

Slogan Stop The Steal yang dibentangkan pendukung mantan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol. Mereka berharap mendapat dukungan Donald Trump, presiden terpilih AS.-AFP-AFP

HARIAN DISWAY - Pendukung mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadopsi slogan "Stop the Steal" yang sebelumnya populer di kalangan pendukung Donald Trump di Amerika Serikat.

Slogan itu digunakan untuk mempertanyakan hasil pemilu AS 2020 yang memenangkan Joe Biden. Para pendukung Yoon berharap presiden terpilih AS itu dapat membantu pemimpin mereka yang saat ini menghadapi tekanan hukum.

Pada Jumat dini hari, 3 Januari 2025, ratusan pendukung Yoon berkumpul di depan kediamannya untuk mencegah upaya penangkapan atas dirinya.

BACA JUGA:Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Akan Ditangkap Paksa Sebelum 6 Januari 2025


Pendukung mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol membentangkan poster Stop The Steal, yang sebelumnya populer di kalangan pendukung Donald Trump di AS.-AFP-AFP

Sebagian dari mereka membawa poster bertuliskan "Stop the Steal". Aksi itu muncul setelah Yoon menghindari penangkapan atas tuduhan keterlibatannya dalam pemberlakuan darurat militer yang kontroversial pada 3 Desember lalu.

Yoon Suk Yeol, yang diberhentikan dari jabatannya melalui proses impeachment, telah mengklaim bahwa tindakan darurat militernya adalah upaya melindungi negara dari ancaman internal dan eksternal.

Ia juga menuding adanya peretasan oleh Korea Utara terhadap Komisi Pemilihan Nasional (NEC) yang mengancam integritas pemilu parlemen April 2024. Kala itu partainya mengalami kekalahan telak. Namun, klaim tersebut tidak didukung bukti kuat.

 

BACA JUGA:Proses Persidangan Pemakzulan Dimulai, Presiden Yoon Mangkir Panggilan Penyidik

Komisi Pemilihan Nasional membantah tuduhan itu, menyatakan bahwa pemilu dilakukan dengan sistem surat suara kertas yang tidak terhubung secara digital.

NEC juga menyebut bahwa tindakan Yoon adalah "serangan terhadap sistem pemilu yang sebelumnya mengantarkannya menjadi presiden".

Meski demikian, pendukung Yoon tetap percaya pada klaimnya. Seo Hye-kyoung, salah satu pendukung membawa poster "Stop the Steal" dengan gambar bendera Tiongkok, mengatakan, "Orang-orang Tiongkok datang ke negara kami dan mencuri suara kami". Ketika ditanya soal bantahan resmi NEC, Seo menjawab bahwa ia mempercayai Yoon.

BACA JUGA:PM Han Duck-soo Jadi Presiden Sementara Usai Presiden Korsel Yoon Dimakzulkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters.com