Niceaunties, Seniman AI dari Singapura Ubah Asian Aunties Menjadi Ikon Surreal dalam Dunia Seni Digital
Auntiverse Tesla karya Niceaunties.-Niceaunties-South China Morning Post
"Lingkungan matriarkal itu membentuk pandangan saya. Tentang bagaimana perempuan sering memprioritaskan keluarga di atas karier mereka sendiri," kenangnya.
BACA JUGA:Pameran Lukisan ArtKroobatik, Sajikan Karya Seni Rupa dengan Teknik Membatik
Selain itu, pengalaman masa kecilnya yang dipenuhi pengaruh manga Jepang, seperti Doraemon, juga memengaruhi gaya visual karyanya.
"Saya sering menggambar dan menulis cerita. Kecintaan saya pada warna dan diagram menjadi bagian dari gaya saya dalam menciptakan seni," jelasnya.
Dari Proyek Pribadi ke Pengakuan Global
Dimulai pada Januari 2023, karya Niceaunties segera menarik perhatian internasional. Dalam waktu singkat, ia diundang untuk memberikan TED Talk di Vancouver, berpartisipasi dalam lelang amal Christie’s, hingga memamerkan karyanya di Times Square, New York.
Kini, videonya yang berjudul Aunties on Sunset tayang di billboard Sunset Boulevard, Los Angeles, hingga akhir September.
Auntiverse Ikea karya Niceaunties.-Niceaunties-South China Morning Post
"Saya merasa berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat," kata Niceaunties. "Peran seniman adalah menyampaikan perspektif mereka dengan cara unik, membangkitkan percakapan, dan mendorong perubahan positif."
Lewat perpaduan teknologi AI dan imajinasi yang tak terbatas, Niceaunties berhasil memberikan makna baru pada istilah "auntie" - menjadikannya simbol keberanian, keunikan, dan kebebasan berekspresi yang layak dirayakan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: south china morning post