Mentan Siapkan 4 Juta Vaksin Tangani Wabah PMK di Indonesia, Jatim Dijatah 12.500 Dosis

Mentan Siapkan 4 Juta Vaksin Tangani Wabah PMK di Indonesia, Jatim Dijatah 12.500 Dosis

Menteri Pertanian Amran Sulaiman-Ghinan Salman-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAYMenteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak di berbagai wilayah Indonesia. 

Amran menyatakan, pihaknya telah menyiapkan 4 juta dosis vaksin dengan anggaran kurang lebih Rp 100 miliar untuk mengatasi wabah PMK di Indonesia.

Di Jawa Timur, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan vaksin sebanyak 12.500 untuk membantu mengatasi wabah PMK yang menyerang wilayah tersebut akhir-akhir ini.

Menurut Amran, provinsi dengan jumlah daerah yang paling banyak terpapar virus PMK adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Untuk itu, Amran Sulaiman meminta untuk wilayah yang belum terpapar PMK segera diberikan pencegahan.

BACA JUGA:Ini Empat Jurus Mentan Andi Amran Sulaiman Respons Aksi Buang Susu Oleh Peternak, Mulai Stop Impor, Sampai Wajibkan Serap Susu Lokal

BACA JUGA:Kejar Target Swasembada Pangan, Ini Strategi Mentan Amran Sulaiman

"Nah, Surabaya yang belum terkena dampak wabah PMK, (hewan ternaknya) harus cepat diberi vaksin," kata Amran usai rapat koordinasi dengan Menko Pangan Zulkifli Hasan dan jajaran menteri di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa, 7 Januari 2025.

Khusus di Jatim Kementan telah menurunkan tim di lapangan yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

"Kami minta seluruh tim dari Kementan dipimpin oleh dirjen sudah hampir satu minggu tidak boleh libur. Harus melakukan pencegahan sebelum meluas," katanya.

Ia juga akan berupaya untuk memberikan asuransi untuk melindungi peternak dari kerugian akibat wabah ini. 

"Mudah-mudahan ada asuransinya, dulu kan ada asuransi. Mudah-mudahan sekarang ada untuk mengganti ternak yang terkena wabah PMK," kata Amran Sulaiman.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyebut bahwa kasus PMK meningkat di wilayahnya pada akhir tahun 2024 sampai dengan awal 2025.

Kini, wabah PMK di Jatim telah mencapai lebih dari 250 kasus per hari dari sebelumnya yang hanya 10 kasus per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: