Bantah Keroyok Oknum TNI-AL, Anak Bos Rental Mengaku Ditodong Senjata Berapi 2 Kali

Bantah Keroyok Oknum TNI-AL, Anak Bos Rental Mengaku Ditodong Senjata Berapi 2 Kali

Agam dan Risky, putra bos rental mobil di undang dalam Podcast Close The Door-Deddy Corbuzier-Youtube

HARIAN DISWAY - Agam, anak bos rental mobil yang menjadi korban (Ilyas Abdurahman) penembakan oknum TNI-AL membantah keterangan yang disampaikan pihak TNI-AL beserta Polda Banten pada Senin, 6 Januari 2025. Menurut Agam, hal itu tidak sesuai dengan kejadian asli di lapangan. Ia menambahkan pengakuan bahwa tindak penodongan senjata berapi tidak hanya terjadi satu kali.

“Ada kejadian pertama kali kita ditodongkan di Saketi, Pandeglang,” ujarnya pada podcast Deddy Corbuzier yang diunggah pada Rabu, 8 Januari 2025. Penodongan tersebut secara spontan dilakukan, ketika Ilyas berusaha pembicaraan mengenai mobil yang dikendarai oleh oknum tersebut adalah miliknya.

Seolah tak ingin diganggu, dari arah depan mobil Sigra berwarna hitam melaju mundur menabrak salah satu tim rental mobil hingga mengalami patah tulang.

Dari kejadian itu, tersangka berhasil melarikan diri dengan satu GPS yang masih menempel pada mobil sehingga korban masih dapat mengawasi ke arah mana saja mobil Brio keluaran 2021 tersebut melaju. Agam juga menceritakan secara detail bahwa setelah aksi penodongan, mereka sempat melaporkan dan meminta pengawalan ke Polsek Cinangka karena lokasinya dekat dengan mobil yang dikendarai oknum.

Tapi sampai di Polsek Cinangka, korban mendapatkan penolakan dengan asumsi senjata yang digunakan oknum merupakan senjata bohongan. Setelah mendapatkan penolakan, Agam mencari bantuan lain dari ARMI (Asosiasi Rental Mobil Indonesia) dan berhasil mengajak tiga mobil lain yang stand by di tiga titik berbeda: Gerbang Tol Cikupa, Balaraja, dan Cikande.

BACA JUGA:Oknum TNI-AL Tembak Bos Rental karena Pengeroyokan

BACA JUGA:Anak Korban Tembak Oknum TNI-AL Menangis

Puncaknya, ketika mobil yang dikejar terlacak berhenti di Rest Area Tol Tanggerang-Merak KM 45 di mana dari pernyataan konferensi pers diidentifikasi adanya pengeroyokan. Lagi dan lagi adanya unsur yang tak sama dengan fakta di lapangan, berdasarkan pernyataan kedua anak bos rental mobil (Agam dan Risky) mereka mengaku tidak ada pengeroyokan. Melainkan salah satu tim rental mobil melakukan pemukulan karena kesal akibat penabrakan yang dilakukan di Saketi, Pandeglang.

Kedua pengendara di mobil Brio yang keluar dari toilet berhasil dirangkul, Ilyas dan tim segera meminta agar mereka mengeluarkan senjatanya. Namun sayang, dari mobil Sigra yang notabennya merupakan bagian komplotan mereka melakukan aksi penembakan tanpa didahului peringatan.

Agam mengaku ada sekitar 4-5 kali tembakan yang berhasil bersarang di 2 korban, yakni Latief yang menghembuskan nafas terkahirnya di perjalanan menuju rumah sakit dan Ramli yang masih dalam perawatan di RSCM.

Risky sebagai anak kedua dari bos rental mobil menambahkan bahwa sang Ayah tertembak pada bagian dada dan pergelangan tangan, “Pas setelah dicek oleh dokter terkena jantung dan hati, menembus kan sampai belakang.” terangnya. Sedangkan Ramli, korban yang selamat tertembak pada bagian bahu dan mengenai paru-parunya. (*)

*) Mahasiswa MBKM Progam Studi Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: