Pembangunan Huntara untuk Warga Agam Dimulai, 3 Titik di Kecamatan Palembayan
Personel TNI menyiapkan lahan di Lapangan Bola Kayu Sasak, Palembayan, Agam, Sumbar yang akan dijadikan hunian sementara warga terdampak banjir -BNPB-
HARIAN DISWAY – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, lokasi huntara yang telah siap dibangun berada di tiga titik di Kecamatan Palembayan. Lokasi utama berada di Lapangan Bola SDN 05 Kayu Pasak, Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia Timur.
Di lokasi ini, huntara direncanakan dibangun di atas lahan berukuran 5.632 meter persegi dengan konsep huntara tipe barak. Setiap unit hunian berukuran 33 meter persegi, dengan total 117 unit hunian yang terdiri atas 21 unit barak tipe 5 hunian dan 3 unit barak tipe 4 hunian.
BACA JUGA:Prabowo Tinjau Pengungsi di Agam, Janjikan Huntara Rampung Dalam Sebulan
"Kawasan ini juga dilengkapi dengan 1 unit pos jaga dan 1 unit fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak," kata Aam, sapaan akrabnya.

Personel TNI dari Yon Zipur mendampingi insinyur dari Kementerian PU dalam perencanaan hunian sementara di Kabupaten Agam, Sumbar-BNPB-
Namun demikian, jumlah unit huntara di lokasi utama tersebut belum mencukupi. "Oleh karena itu, telah disiapkan dua lokasi tambahan di Kecamatan Palembayan yang terletak di Lapangan Bola Padang Sibabaju, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia Timur, serta Lapangan Bola Jajaran Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, guna memastikan seluruh warga terdampak dapat tertangani dengan baik," jelas Aam.
BACA JUGA:Pemerintah Mulai Pembangunan Huntara bagi Warga Terdampak Banjir-Longsor Sumatera Barat
Pelaksanaan pembangunan huntara ini dilaksanakan dan berada di bawah komando Dandim 0304/Agam, dengan dukungan lintas sektor. BNPB menargetkan huntara ini sudah dapat dihuni sebelum 2 Januari 2026, sehingga warga pengungsi yang saat ini menempati Gedung SDN 05 Kayu Pasak dapat segera dipindahkan.
"Langkah ini penting mengingat kegiatan belajar mengajar akan kembali dimulai pada 5 Januari 2026, bertepatan dengan awal semester genap tahun ajaran 2025/2026," kata Aam.
Aam menyatakan, BNPB bersama pemerintah daerah terus memastikan pembangunan huntara ini berjalan sesuai rencana, serta memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak bencana.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: