Cegah Wabah Chikungunya dan DBD, Pemkot Surabaya Minta Warga Aktifkan PSN 3M Plus

Cegah Wabah Chikungunya dan DBD, Pemkot Surabaya Minta Warga Aktifkan PSN 3M Plus

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina-Humas Pemkot Surabaya-

HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Surabaya melalui dinas desehatan (Dinkes) terus mengambil langkah aktif dalam mengantisipasi penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya yang kembali mengancam wilayah Jawa Timur. 

Kali ini, Dinkes Kota Surabaya menggandeng Institute of Tropical Disease atau ITD Unair dan RSUD Dr Soetomo.

BACA JUGA:Perketat Pengawasan Kesehatan untuk Cegah Virus HMPV, Dinkes Surabaya: Jangan Panik, tapi Waspada

Yakni untuk menggelar upaya pencegahan melalui survei nyamuk, sosialisasi masyarakat, dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus. 

Masyarakat pun diminta waspada dan tidak panik menghadapi potensi penyebaran penyakit ini.

DBD maupun Chikungunya sama-sama ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

BACA JUGA:Mobil Listrik untuk Pejabat Pemkot Surabaya Baru Datang 13 Unit, Sisanya Ditarget Pekan Depan

Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina menyatakan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian Chikungunya serta DBD terus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak. 

Langkah tersebut mencakup promosi kesehatan melalui pemasangan media edukasi di tempat-tempat strategis dan sosialisasi pencegahan dalam berbagai kegiatan di Puskesmas.

“Kami juga berkolaborasi dengan ITD Unair untuk survei penangkapan nyamuk dan pemeriksaan jentik. Ini bertujuan memetakan pola penyebaran virus Den-V di Kota Surabaya,” jelasnya.

BACA JUGA:Wabah DBD di Indonesia Capai Angka Kematian Tertinggi se-ASEAN

Selain itu, pihaknya juga mengadakan program Pengabdian Masyarakat dengan fokus pada Kader Siaga Sehat (KSH) untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi jentik nyamuk.

Dinkes pun bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) untuk survei perilaku nyamuk. 

Itu dilakukan untuk melihat apakah ada pergeseran perilaku nyamuk Aedes aegypti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: