Band Radja Jiplak Lagu APT? Fenomena Cancel Culture pada Musik Indonesia

Band Radja Jiplak Lagu APT? Fenomena Cancel Culture pada Musik Indonesia

ILUSTRASI Band Radja Jiplak Lagu APT? Fenomena Cancel Culture pada Musik Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Plagiarisme pada sebuah lagu, selain dapat mengganggu hak eksklusif pencipta lagu, juga dapat mengundang perspektif negatif dan cancel culture dari masyarakat.

AHMAD DHANI SEBAGAI TELADAN

Meniru maupun mengambil beberapa bagian lagu bukan hal pertama yang terjadi di Indonesia. Penggawa band Dewa 19 sekaligus pencipta lagu, Ahmad Dhani, pernah melakukan hal serupa. 

Beberapa lagu yang diciptakannya memiliki kesamaan dengan lagu lain. Sebagai contoh, lagu Cinta Mati 3 yang rilis tahun 2013 memiliki kesamaan nada dengan lagu Do You Believe in Love oleh Michael English yang rilis tahun 1991.

Namun, Ahmad Dhani memiliki pertanggungjawaban terkait kesamaan tersebut. Ahmad Dhani dalam hal ini membeli lisensi dari lagu Do You Believe in Love itu, yang kemudian ia ganti liriknya sebelum memasuki pasar musik Indonesia. 

Alhasil, lagu tersebut berhasil melejit dan tidak mengalami fenomena cancel culture di lingkup masyarakat. (*)

*) Ricky Rivaldi adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Surabaya; wakil ketua BSO Musik FIB Unair 2021; dan wakil presiden BEM Unair 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: