8 Takhayul, Tradisi, dan Aturan Tahun Baru Imlek yang Tidak Berani Dilanggar

HARIAN DISWAY - Tahun Baru Imlek 2025 akan jatuh pada Rabu, 29 Januari, untuk memasuki Tahun Ular, hewan keenam dalam 12 shio Tiongkok. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk merayakannya. Semuanya demi menjemput keberuntungan.

Beberapa terkait dengan tradisi yang diyakini turun temurun. Ada kepercayaan atau takhayul dan hal-hal yang dianggap tabu. Meskipun sudah berganti zaman, orang Tionghoa atau masyarakat yang merayakannya tak berani untuk melanggarnya.

Tentu dengan harapan tahun baru yang akan dijalani penuh dengan kebahagiaan bukan kesengsaraan. Makanya tak heran jika ada keluarga Tionghoa yang tetap bersih-bersih rumah, menyiapkan angpao, dan membeli jeruk Mandarin.

BACA JUGA: 10 Fakta tentang Angpao yang Diberikan saat Tahun Baru Imlek

Jika berbicara tentang hari paling baik dalam kalender lunar atau Tahun Baru Imlek, sebenarnya ada banyak sekali takhayul yang berhubungan dengan Tahun Baru Imlek. Semua masih dipegang kuat dan tidak ada yang berani melanggarnya. Apa saja?

1. Bersih-bersih
Bersih-bersih rumah yang menyeluruh oleh semua anggota keluarga menjelang Imlek berarti membuka peluang keberuntungan datang. Prinsipnya, singkirkan yang lama! Ganti dengan yang baru. --iStockphoto

Bersih-bersih rumah yang menyeluruh oleh semua anggota keluarga menjelang Imlek berarti membuka peluang keberuntungan datang. Prinsipnya, singkirkan yang lama! Ganti dengan yang baru.

Maka, jika membersihkan rumah dan menyingkirkan furnitur lama dan yang tidak diinginkan itu sama saja dapat dikatakan bahwa membersihkan rumah adalah membersihkan nasib buruk dan menyambut keberuntungan baru.

BACA JUGA: 7 Cara Merayakan Tahun Baru Imlek 2025, Angpao yang Paling Ditunggu!

2. Begadang sebisa mungkin pada Malam Tahun Baru

Setelah makan malam reuni besar, biasanya begadang hingga larut malam, mengobrol dengan keluarga sambil menunggu untuk menyambut Tahun Baru bersama.

3. Tidak ada yang hitam dan putih

Bawa semua keberuntungan di dunia, tetapi kenakan pakaian berwarna cerah. Dulu, warna-warna seperti hitam dan putih dihindari karena secara tradisional dikenakan saat pemakaman.

Sebaliknya, warna-warna cerah (terutama merah) lebih disukai karena merupakan warna keberuntungan dan rezeki. Namun, di era yang sadar mode ini, semua warna bisa jadi cocok.

Sumber: