Fenomena Quiet Luxury 2025, Ketika Elegansi Berbicara Tanpa Logo

HARIAN DISWAY - Tren fashion selalu mencerminkan perubahan sosial. Tahun 2025 menjadi momen kembalinya keanggunan ke bentuk yang lebih halus melalui fenomena “Quiet Luxury” .

Gaya itu menekankan keindahan yang berbicara tanpa logo mencolok, membawa konsep kemewahan ke level yang lebih matang dan berkelas. Quiet luxury bukan hanya soal tren. Tetapi juga pernyataan tentang nilai, kesadaran, dan gaya hidup yang lebih dewasa.

Quiet luxury adalah filosofi berpakaian dan gaya hidup yang mengutamakan kualitas, desain, dan bahan premium tanpa menonjolkan logo besar atau elemen mencolok.

BACA JUGA:Sambut Tahun Ular, 7 Merek Dunia Ini Keluarkan Koleksi Baru

Berbeda dengan tren logomania yang pernah mendominasi, quiet luxury menawarkan aksi yang tidak perlu diumbar. Merek-merek seperti The Row, Loro Piana, dan Bottega Veneta menjadi pelopor tren itu dengan koleksi mereka yang mengedepankan keahlian dan estetika minimalis.

Quiet Luxury menunjukkan bahwa status sosial tidak perlu ditampilkan melalui merek yang mencolok. Sebaliknya, gaya itu mencerminkan kematangan, privasi, dan diberikan terhadap kualitas di atas kuantitas.

Mengapa Quiet Luxury Mendominasi Kemewahan di 2025? Berikut beberapa alasannya.

BACA JUGA:Rumah Mode Gabrielle Chanel Gelar Pertunjukan Koleksi di Danau Barat, Hangzhou, Tiongkok

Kesadaran Konsumen yang Lebih Matang

Konsumen kini lebih sadar akan pentingnya investasi pada barang berkualitas tinggi yang tahan lama. Tren itu juga mendukung keberlanjutan dengan mengurangi pembelian impulsif.

Pesan Kekuatan dalam Kesederhanaan

Quiet Luxury adalah simbol kekuatan tanpa perlu membuktikan diri. Gaya ini mencerminkan kepercayaan diri dan profesionalisme. Terutama di kalangan eksekutif dan pengusaha sukses.

Reaksi terhadap Overexposure

Dalam era media sosial yang sering memamerkan kemewahan berlebihan, quiet luxury hadir sebagai antitesis. Itu adalah pilihan bagi mereka yang menghargai privasi dan pandangan tanpa sorotan.

Sumber: