Publik Harus Berani Melapor jika Ada Persoalan
ILUSTRASI publik harus berani melapor jika ada persoalan. Salah satu persoalan itu adalah adanya pagar laut misterius di perairan Tangerang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
NO viral no justice. Adagium tersebut begitu melekat saat ini ketika ada peristiwa penting di masyarakat. Tidak akan menjadi berita jika tidak viral di berbagai media.
Seperti halnya, antara lain, adanya pagar laut sepanjang 30 km yang saat ini menjadi perbincangan. Ditengarai tidak ada yang tahu.
Nelayan, departemen terkait, dan pemerintah daerah mengaku tidak tahu-menahu. Bahkan, disinyalir itu proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun sejak pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA:No Viral, No Justice: Media Sosial Menjadi Ruang Publik Baru di Era Digital
BACA JUGA:Tanggung Jawab Publik dan Budaya Mundur
Tidak ada yang berani melaporkan persoalan tersebut. Akibat pemagaran itu, ekosistem laut terancam rusak.
Nelayan merugi sudah pasti karena hal tersebut. Mereka harus mengeluarkan biaya berlipat untuk melaut karena harus memutar menghindari pagar laut itu.
Bahkan, nelayan tidak bisa mencabut pagar laut itu dengan tangan kosong karena dipasang dengan kuat. Jika menabrak pagar-pagar itu, kapal nelayan akan dengan mudah rusak.
BACA JUGA:Pembunuh, kok Malah Didukung Publik?
PAGAR MISTERIUS
Keberadaan pagar laut itu jelas merugikan nelayan. Tetapi, mereka seharusnya berani melaporkan hal tersebut. Suatu proyek pembangunan harus dikaji bersama dengan masyarakat dan instansi terkait.
Masyarakat sebetulnya sudah mengetahui persoalan itu, tetapi tidak ada yang berani bersuara. Jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, ada pihak yang merasa kebal hukum.
Lega rasanya jika mendengar akan ada departemen yang membersihkan pagar laut tersebut.
Pagar laut itu diduga berfungsi untuk proyek reklamasi yang selanjutnya didirikan perumahan baru. Atas nama pembangunan, selayaknya memperhitungkan dampak lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: