Khofifah Usulkan Raudhatul Afthal (RA) jadi Target Eksplisit MBG

Khofifah Usulkan Raudhatul Afthal (RA) jadi Target Eksplisit MBG

Khofifah usulkan RA sebagai target MBG dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo pada Selasa 14 Januari 2025--Youtube Sekretariat Presiden

HARIAN DISWAY - Ketua Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa mengusulkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menjadikan Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak Kanak sebagai target program tersebut. 

Pada Selasa, 14 Januari 2025, Khofifah sebagai pimpinan pusat diundang untuk menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka. 

Tujuan pertemuan itu adalah untuk memohon kepada Presiden Prabowo hadir dan membuka serta memberikan pengarahan pada Kongres XVIII Muslimat NU yang akan berlangsung di Kota Surabaya pada 11-16 Februari 2025.

Selain pembahasan tersebut, program MBG menjadi salah satu topik diskusi dalam pertemuan ini. Khususnya mengenai RA yang belum menjadi target dari program MBG

“Kami tadi juga menyampaikan soal MBG, MBG ini yang belum masuk secara ekplisit adalah RA,” tutur Khofifah.

BACA JUGA:Suplai Susu untuk MBG Masih Belum Merata, Pemerintah Siap Impor 200 Ribu Ekor Sapi Perah

BACA JUGA:Surabaya Perdana Laksanakan MBG, Khofifah: Gizi dan Protein Setiap Jenjang Harus Dibedakan

Berdasarkan Perpres no.83 tahun 2024 tertulis bahwa target MBG merupakan peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, dan pendidikan pesantren. 

RA yang memiliki tingkat pendidikan setara dengan Taman Kanak-Kanak sering dianggap sebagai hal yang sama. Namun, sebenarnya belum ada petunjuk teknis yang jelas yang menyatakan bahwa RA secara eksplisit termasuk dalam kategori tersebut, mengingat RA sendiri berada di bawah koordinasi kepentingan agama.

“Jadi sebetulnya TK dan RA hanya beda bahasa. RA itu bahasa arab, ini di bawah koordinasi kementerian agama (kemenag),” jelasnya.

Urgensi keterlibatan RA termasuk tinggi, mengingat Perpres No. 83 Tahun 2024 menyebutkan bahwa target MBG adalah mereka yang mengenyam pendidikan usia dini (PAUD). Oleh karena itu, RA seharusnya merasakan dampak yang sama seperti pendidikan PAUD lainnya.

“Mereka juga merasakan pentingnya sapaan yang sama jadi kemungkinan kalau belum tersapa karena perluasan saja yang harus dilakukan, kami menyampaikan RA juga sebaiknya masuk coverage program MBG,”  ucap Khofifah.

BACA JUGA:Ahli Gizi Unusa: MBG Tidak Memenuhi Gizi yang Cukup

BACA JUGA:Perizinan PAUD dan RA Disederhanakan, Pemerintah Sediakan Layanan Single Licensing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: