Temui SBY, Kawoong Innovation Serahkan Karya QR Art yang Bakal Lengkapi Museum dan Galeri SBY * ANI di Pacitan

Temui SBY, Kawoong Innovation Serahkan Karya QR Art yang Bakal Lengkapi Museum dan Galeri SBY * ANI di Pacitan

Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono tengah tersenyum saat melihat satu dari dua cenderamata dari Kawoong Innovation berupa lukisan QR Art bergambar dirinya bersama mendiang istrinya Ani Yudhoyono. -Kawoong Innovation-

"Ya, saya suka melukis sekarang. Berkat itu pula, kini saya makin mengagumi berbagai karya seni. Apalagi lukisan QR Art ini merupakan seni yang menggabungkan teknologi. Baru kali ini saya melihatnya," katanya sebagai pujian kepada karya Mr D.

BACA JUGA: Gibran Kunjungi SBY, AHY Ungkap Isi Pembicaraan Mereka

Dari lukisan QR Art itu, banyak kenangan maupun arsip tersimpan abadi, menelusuri memori perjalanan bersama lewat akses digital secara cepat. Atas pemberian itu, SBY menyampaikan rasa terima kasih. Hal ini membuat Kawoong Innovation merasa terhormat.

Bukan saja karena SBY mau menerimanya tetapi lukisan QR Art SBY dan Ani akan menjadi salah satu koleksi museum pribadi Presiden RI dua periode itu. "Kita persembahkan untuk Museum dan Galeri SBY * ANI di Pacitan," ungkap Hadi.

Sebelum pertemuan itu, Hadi pernah bertemu SBY pada akhir 2009 dalam rangka penyerahan penghargaan kepada penemu fondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL), Ir Ryantori dan Ir Sutjipto. Saat itu, SBY masih menjabat sebagai Presiden RI.

BACA JUGA: Malam Terakhir Retret Magelang, Prabowo, Jokowi, dan SBY Nyanyi Bareng Dengan Seragam Komcad

Anda tahu, lembaga yang didirikan Hadi itu untuk mewadahi para insan kreatif dan penemu karya cipta terutama karya cipta anak bangsa. Salah seorang itu adalah penemu KSLL alm. Ir Ryantori dan QR Art Doddy 'Mr D' Hernanto.

Penyerahan karya itu sesuai dengan agenda Kawoong Innovation selama ini yang fokus pada pengembangan di bidang seni, budaya dan teknologi. Di depan SBY, Hadi juga menyampaikan harapannya agar SBY memberikan dukungan.

"Yakni agar terhadap pengembangan seni, budaya, dan teknologi di Indonesia, karena sudah banyak contoh kasus karya anak bangsa diakui oleh negara lain akibat kurangnya perhatian pemerintah," jelasnya. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: