Virus PMK Naik Jelang Ramadan, Ini Kata Khofifah

Khofifah Indar Parawansa saat meninjau rumah potong hewan di Surabaya, beberapa waktu lalu.-Tim media Khofifah Indar Parawansa-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Jawa Timur kembali dihebohkan dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Sejak November 2024, virus ini sudah menyerang beberapa kabupaten/kota di Bumi Mojopahit. Sejak saat itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim kembali aktif melakukan penanganan.
Salah satu caranya dengan memberikan vaksin, vitamin sampai pada penyemprotan disinfektan ke sejumlah pasar hewan di berbagai daerah. Mulai dari Dinas Peternakan sampai pada BPBD Jatim terlibat.
Seperti yang dilakukan di Kota Probolinggo dan di Kabupaten Magetan. Khusus di Kabupaten Magetan, penyemprotan desinfektan itu dilakukan di pasar hewan Parang, di Desa Parang, Kecamatan Parang.
BACA JUGA: Wabah PMK Makin Ganas, Pimpinan DPRD Jatim Usulkan 'BJPS' untuk Hewan Ternak!
Penyemprotan dilakukan di area pasar hewan dan kendaraan yang mengangkut ternak. Saat itu juga diserahkan 3.500 vaksin PMK dari Dinas Peternakan Jatim kepada dinas peternakan di kota tersebut.
Di daerah lain juga melakukan kegiatan yang sama. Seperti di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Malang, Blitar, Ponorogo, Bojonegoro, hingga Pacitan. BPBD di daerah itu melakukan penyemprotan desinfektan ke beberapa pasar hewan.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, timnya akan terus melakukan penyemprotan desinfektan itu. Hal itu dilakukan untuk pencegahan agar virus PMK itu tidak semakin menyebar.
“Kami juga memberikan material untuk bahan penyemprotan yang dibutuhkan tim BPBD di kabupaten/kota. Kami juga menerjunkan tim penyemprotan di sejumlah daerah untuk membantu pengendalian virus,” katanya, Sabtu, 18 Januari 2025.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Percepat Pemberian Vaksin PMK Kepada Ternak
Sementara itu, sejak 1 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025, dilaporkan, sebanyak 11.317 ekor sapi di Jatim telah terjangkit PMK. Dari jumlah itu, 70 persen proses penyembuhan, 22 persen sembuh, serta sisanya mati dan dipotong paksa.
Sementara itu, Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa optimistis, kasus PMK di Bumi Mojopahit akan segera terkendali. Sebab, di minggu keempat Desember 2024, Pemprov Jatim mendapat vaksin produksi Pusvetma sebanyak 12.500 dosis.
Beberapa hari lalu, tepatnya 15 Januari 2025, Jatim kembali mendapat vaksin 165 ribu dosis. Semua vaksin itu sudah didistribusikan ke kabupaten/kota. Dari 185 pasar hewan di Jatim, 10 pasar hewan di enam kabupaten sudah ditutup melalui SK bupati.
Sementara pasar yang masih beroperasi menerapkan pemeriksaan kepada ternak yang dijual. Lalu lintas hewan juga harus disertakan surat keterangan sehat dari Dokter hewan. Serta sudah dilakukan vaksinasi minimal satu kali pada ternak.
BACA JUGA: Wabah PMK Menyebar ke 30 Kabupaten/Kota di Jatim, Surabaya Gelar Langkah Pencegahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: