Pembebasan Lahan JLLT Surabaya Butuh Dana Rp 7 Triliun, Tak Masuk Daftar Prioritas Pembangunan Tahun Ini

Pembebasan Lahan JLLT Surabaya Butuh Dana Rp 7 Triliun, Tak Masuk Daftar Prioritas Pembangunan Tahun Ini

Pembangunan JLLT yang masih belum selesai digarap menjadi arena balap liar oleh sejumlah remaja.-Boy Slamet-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Keberlanjutan progres pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) SURABAYA masih menuai hambatan. Sebab, untuk pembebasan lahan saja, dibutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun. 

Karena itu, keberlanjutan pembangunan JLLT ini diprediksi akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan, untuk menghemat anggaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sampai harus menggeser rute JLLT menyusuri area pantai Surabaya Timur. Tentu saja, mengubah perencanaan awal.

Ya, Anda sudah tahu. Proyek infrastruktur pembangunan JLLT ini rencananya akan memiliki panjang sekitar 16,8 kilometer dan lebar 60 meter. JLLT ini akan melintasi enam kecamatan di Kota Surabaya. Yakni, Kecamatan Kenjeran, Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, dan Gunung Anyar. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, Pemkot Surabaya tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan JLLT tersebut. 

Meski demikian, pembangunan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan ketersediaan anggaran.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Ajukan Utang Rp5,6 Triliun untuk Proyek Infrastruktur, Berapa Bunganya?

BACA JUGA:Ini Daftar Proyek Infrastruktur di Surabaya yang Butuh Dana Besar Hingga Pemkot Rela Berutang

"Termasuk proses pembebasan lahannya. Kami sudah usulkan hal ini ke pemerintah pusat. Sudah masuk juga ke dalam RPJMN 2025-2029. Permasalahan utama JLLT adalah terkait pembebasan lahan," kata Irvan, Senin, 20 Januari 2025. 

Irvan menjelaskan, tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya baru akan menyiapkan administrasi untuk pembebasan lahan JLLT tersebut. 

Di samping menyiapkan kebutuhan administrasi JLLT, pihaknya juga tengah menyiapkan pembangunan Surabaya Eastern Ring Road (SERR). Kedua proyek ini akan saling terintegrasi untuk memudahkan akomodasi masyarakat di kawasan timur Surabaya. 

Sehingga JLLT akan berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang menghubungkan jalan utama dengan pusat aktivitas seperti perumahan, perdagangan, jasa, dan perkantoran. 

Sementara itu, SERR akan menjadi jalan tol yang menghubungkan simpul transportasi antara Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Internasional Juanda.

"Kami sedang berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait rencana pembangunan Jalan SERR," ucap Irvan.

BACA JUGA:Pembangunan Underpass Taman Pelangi Surabaya Dimulai Pertengahan Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: