Pembebasan Lahan JLLT Surabaya Butuh Dana Rp 7 Triliun, Tak Masuk Daftar Prioritas Pembangunan Tahun Ini
Pembangunan JLLT yang masih belum selesai digarap menjadi arena balap liar oleh sejumlah remaja.-Boy Slamet-Harian Disway-
BACA JUGA:Proyek JLLB Diambil Alih Kementerian PUPR, Pemkot Surabaya Diminta Bebaskan Lahan
Prioritas Pemkot Surabaya saat ini, kata Irvan, adalah mempercepat pembangunan infrastruktur strategis 2025. Namun, pembangunan JLLT tidak ada dalam daftar prioritas tahun ini.
Proyek infrastruktur prioritas Pemkot Surabaya tahun ini, meliputi pembangunan Jalan Menganti-Wiyung, diversi saluran Gunungsari untuk penanggulangan banjir dan penghubung Surabaya-Gresik, underpass Taman Pelangi hingga Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB).
Irvan menjelaskan, pembangunan di Surabaya akan tetap dilakukan sesuai dengan potensi dan letak geografis. Serta memperhatikan rencana tata ruang dan konsep Compact City.
Saat ini, Pemkot Surabaya sedang menjajaki dana pinjaman alternatif untuk mendukung percepatan pembangunan di Kota Pahlawan.
Pemkot Surabaya memiliki alasan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur strategis mulai tahun ini. Salah satunya untuk mendukung Surabaya sebagai superhub megapolitan. Termasuk menangkap peluang adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Target utama dalam pembangunan ini adalah mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Serta menyelesaikan isu-isu penting seperti stunting, kemiskinan, program makan bergizi, kesehatan, dan mandatory spending lain seperti Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA).
BACA JUGA:Target Pendapatan APBD Surabaya Gagal Tercapai, Tunjangan ASN Dipotong 20 Persen
Adapun besaran pinjaman yang akan diajukan adalah sebesar Rp 5,6 triliun. Saat ini, Pemkot Surabaya sedang menjajaki kemungkinan terbaik dari lembaga keuangan bukan bank maupun perbankan.
Irvan memastikan bahwa pembangunan infrastruktur melalui sumber APBD dan pembiayaan alternatif ini tidak akan membebani kepala daerah di masa mendatang, karena mekanisme pengembaliannya sudah dihitung dengan rasio utang.
"Cash flow-nya dalam 5 tahun diharapkan selesai. Target RPJMD itu sudah selesai," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: