Bukan Surabaya, Eri Cahyadi Sebut Sertifikat HGB di Laut Masuk Wilayah Sidoarjo
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan keterangan pers kepada awak media usai meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di SD Taquma, Surabaya, Senin, 13 Januari 2025.-Ghinan Salman-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Wali Kota SURABAYA Eri Cahyadi mengaku kaget begitu mendengar informasi ada sertifikat hak guna bangunan (HGB) di atas hak penggunaan lahan (HPL) di perairan SURABAYA.
Sebab, rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang dimiliki Pemerintah Kota Surabaya belum pernah berubah. Bahkan, Eri sudah berkoordinasi langsung dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan BPN tersebut, wilayah yang bersertifikat HGB dan diklaim berada di Surabaya itu ternyata masuk dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo.
"Dengan begini, ada kejelasan bahwa hal ini bukan di Surabaya, namun di Sidoarjo. Sehingga teman-teman bisa bertanya juga ke Sidoarjo," kata Eri, Selasa, 21 Januari 2025.
Anda sudah tahu, dalam unggahan Thanthowy Syamsuddin di X, lahan seluas 656 hektare tersebut diduga berada di sekitar Eco Wisata Gunung Anyar.
BACA JUGA:Menteri Kelautan Buka Suara Ihwal Pemberian Sertifikat HGB 656 Hektare di Perairan Surabaya
Namun, Eri mengungkapkan, RTRW Surabaya telah memilih hutan mangrove Gunung Anyar sebagai lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
RTRW dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Surabaya menjadi dasar pengembangan wilayah.
Eri juga menegaskan, sampai saat ini belum ada pengembang yang mengajukan perizinan terkait penggunaan lahan di perairan Surabaya.
Hal ini disampaikan Eri menanggapi temuan warga mengenai HGB yang disebut berada di laut dekat dengan Eco Wisata Mangrove Gunung Anyar.
"Kami kaget, tentu saja. Dan sudah kami cek, tidak ada pejabat di Surabaya mengeluarkan HGB di atas HPL (laut)," ujar Eri.
Alumnus Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu menegaskan, temuan sertifikat HGB di atas laut yang ditemukan warga bukan berada di wilayah kekuasannya.
Ia berkomitmen bahwa wilayah pesisir di Surabaya akan tetap menjadi ekosistem mangrove. Sebab, keberadaan hutan mangrove ini penting karena memiliki banyak manfaat bagi Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: