Pameran Menyambut Tahun Ular di National Folk Museum of Korea Berlangsung hingga 3 Maret 2025
Merayakan Tahun Ular, National Folk Museum of Korea atau Museum Rakyat Nasional Korea (NFM) menyelenggarakan pameran bertema The Snake with a Thousand Faces atau Ular Berwajah Seribu hingga 3 Maret 2025. --NFM
HARIAN DISWAY - Merayakan Tahun Ular, National Folk Museum of Korea atau Museum Rakyat Nasional Korea (NFM) menyelenggarakan pameran bertema The Snake with a Thousand Faces atau Ular Berwajah Seribu hingga 3 Maret 2025.
Yakni pameran untuk merayakan Eulsanyeon (eul berarti biru dan sa berarti ular) atau Tahun Ular Biru yang mengeksplorasi simbolisme makhluk itu yang beraneka ragam sebagai figur kebijaksanaan, ketakutan, dan kekuatan suci sepanjang sejarah.
Direktur NFM Jang Sang-hoon menekankan bahwa ular memiliki representasi yang kompleks tidak hanya di Korea tetapi juga di seluruh dunia. “Ular telah lama dikenal sebagai makhluk misterius dan berlapis-lapis. Ia membawa berbagai simbol," katanya.
BACA JUGA: Tahun Baru Imlek 2025, Ini Panduan Umum untuk Shio Ular di Tahun Ular
"Terkadang sebagai simbol kebijaksanaan, sebagai dewa pelindung, dan sebagai inkarnasi regenerasi dan transformasi. Simbol-simbol dan imajinasi ini tertanam dalam mitos, legenda, dan narasi rakyat, terlepas dari Timur atau Barat,” katanya.
“Dalam kepercayaan rakyat, ular membawa simbolisme sebagai pelindung yang menjaga rumah dan membawa energi baik. Tapi di sisi lain sebagai makhluk yang menghubungkan hubungan antara alam dan manusia yang melengkapi siklus kehidupan," sambungnya.
"Maka, memahami gambar-gambar ular ini dan signifikansi budayanya secara mendalam tampaknya menjadi latihan untuk melihat kembali tradisi budaya yang tertanam di tanah tempat kita tinggal dan sejarahnya,” lanjutnya lagi.
BACA JUGA: Ramalan Shio Monyet di Tahun Ular, Awas Tai Sui!
Sejak 2002, NFM telah menyelenggarakan pameran tahunan yang menyoroti hewan zodiak setiap tahun dalam konteks budaya Korea. Namun, tahun ini, menandai pertama kalinya pameran tersebut memperluas cakupannya.
Meliputi cerita rakyat dan narasi budaya seputar ular dari seluruh dunia. The Snake with a Thousand Faces menjadi pengungkapan publik pertama dari koleksi artefak dan relik terkait ular yang dikumpulkan NFM dari berbagai tradisi budaya.
Pameran disajikan menarik dalam tiga bagian yakni The Wise Snake atau Ular Bijaksana, The Frightening Snake atau Ular Menakutkan, dan The Sacred Snake atau Ular Suci. Ketiganya yang mengeksplorasi berbagai representasi ular di seluruh dunia.
BACA JUGA: Ramalan Shio Ular di Tahun Ular, Awas Tai Sui!!
Juga tentang hubungan mereka dengan manusia sepanjang sejarah. Pameran ini menawarkan pengalaman yang lebih kaya kepada pengunjung dengan artefak rakyat terkait ular dari berbagai negara.
Termasuk ditampilkan bejana suci dari suku Baga di Guinea, Afrika Barat, topeng Maha Kola yang diukir dengan ular dari Sri Lanka, dan Batu Matahari dari peradaban Aztec di Meksiko. Tiga bagian pameran itu yakni:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: