5 Kebiasaan dalam Menyambut Tahun Baru Imlek

Berdoa di klenteng menjadi salah satu kebiasaan orang Indonesia saat menyambut tahun baru imlek. --National Geographic
BACA JUGA:Xiao Nian, Tradisi Masyarakat Tiongkok Sebelum Imlek
3. Menyajikan Makanan Khas Imlek: Doa dalam Setiap Hidangan
Imlek tidak akan lengkap tanpa kehadiran makanan. Meja makan menjadi saksi tradisi kuliner dalam perayaan itu. Setiap hidangan memiliki makna simbolis yang dalam.
Ikan, misalnya, melambangkan kelimpahan dan rezeki yang berlimpah. Biasanya ikan disajikan utuh. Lengkap dengan kepala dan ekor, sebagai tanda keberhasilan yang utuh.
Ada juga kue keranjang yang melambangkan hubungan keluarga yang erat. Teksturnya yang lengket menggambarkan ikatan yang tak terpisahkan.
BACA JUGA:Jelang Imlek, Kelenteng Boen Bio Gelar Cisuak sebagai Tolak Bala
Tak ketinggalan, mi panjang umur menjadi favorit. Hidangan itu dipercaya membawa harapan akan usia yang panjang. Proses memasaknya pun harus hati-hati—mi tidak boleh putus. Karena dianggap bisa membawa sial.
Di beberapa keluarga, makan malam Imlek juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga besar. Itu adalah kesempatan untuk berbagi cerita, mengenang masa lalu, dan merencanakan masa depan dengan suasana penuh kehangatan.
4. Memberikan Angpao: Simbol Doa dan Harapan Baik
Siapa yang tidak suka menerima angpao? Tradisi memberikan amplop merah itu adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu. Terutama oleh anak-anak dan mereka yang belum menikah.
BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2025, Ini Panduan Umum untuk Shio Ular di Tahun Ular
Angpao bukan hanya sekadar uang. Warna merah pada amplop melambangkan keberuntungan. Sedangkan uang di dalamnya adalah doa untuk rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan penerimanya.
Orang tua biasanya memberikan angpao kepada anak-anak. Pasangan suami istri memberi angpao kepada kerabat yang belum menikah.
Jumlah uang yang diberikan tidak sembarangan. Angka delapan sering menjadi pilihan. Karena dalam budaya Tionghoa, angka itu melambangkan keberuntungan tanpa akhir. Sebaliknya, angka empat dihindari. Karena pengucapan angka empat mirip dengan kata "kematian."
BACA JUGA:Makna Lampion dan Imlek: Simbol Keberuntungan Dekorasi dan Kehangatan
Selain memberikan angpao, ada juga tradisi unik di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa keluarga memberikan angpao kepada pekerja rumah tangga, supir, atau bahkan tetangga sekitar sebagai bentuk berbagi kebahagiaan. Tradisi itu menjadi pengingat. Bahwa Imlek adalah momen untuk saling berbagi.
5. Bersembahyang di Kelenteng: Menghormati Leluhur dan Berdoa untuk Masa Depan
Pagi hari di tahun baru Imlek, kelenteng-kelenteng di seluruh Indonesia dipenuhi oleh umat yang bersembahyang. Tradisi itu adalah cara masyarakat Tionghoa untuk menghormati leluhur dan memanjatkan doa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: