Populasi Tiongkok Terus Turun, Capai Titik Terendah Sejak 2021

Populasi Tiongkok Terus Turun, Capai Titik Terendah Sejak 2021

KELUARGA MUDA membawa anak-anak mereka bermain di Fuyang, Provinsi Anhui, Tiongkok, 16 Januari 2025. Meski tingkat kelahiran meningkat, jumlah populasi Tiongkok turun.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

TIGA tahun berturut-turut, populasi Tiongkok drop. Data yang dirilis pada Jumat, 24 Januari 2025 itu menunjukkan bahwa negara tersebut menghadapi tantangan demografi baru. Yakni, populasi yang terus menua plus tingkat kelahiran yang sangat rendah.

Selama enam dekade, populasi Tiongkok tidak pernah minus. Selalu bertambah. Bahkan selalu dikenal sebagai negara berpenduduk paling banyak di dunia. Tetapi, Tiongkok akhirnya disalip oleh India pada 2023.

Beijing berupaya meningkatkan angka kelahiran dengan memberikan subsidi dan propaganda pro-kesuburan. Sebab, Biro Statistik Nasional Tiongkok melaporkan bahwa jumlah penduduk mencapai 1,408 miliar pada akhir 2024. Turun dari 1,410 miliar pada 2023.

Penurunan itu tidak sebesar tahun lalu yang dua kali lebih tajam dibandingkan dengan angka penurunan pada 2022.

BACA JUGA:Xiao Nian, Tradisi Masyarakat Tiongkok Sebelum Imlek

BACA JUGA:Media Sosial Jadi Salah Satu Sebab Perubahan Cara Membaca dan Membeli Buku Orang Tiongkok

Di awal 1980-an, Tiongkok mengeluarkan kebijakan sangat ketat. Setiap keluarga hanya boleh punya satu anak. Mereka takut mengalami overpopulasi.

Tetapi, kebijakan tersebut diakhiri pada 2016 ketika laju pertumbuhan penduduk mulai melambat. Bahkan, pada 2021, negara itu mengizinkan pasangan punya tiga anak.

Namun, upaya tersebut gagal membalikkan penurunan demografi. Padahal, selama ini mereka mengandalkan tenaga kerja sebagai pendorong pertumbuhan ekonominya.


ANAK BERJALAN-JALAN di sekitar Kota Terlarang, Beijing. Saat ini masih banyak keluarga yang hanya memiliki satu anak.-WANG ZHAO-AFP-

Banyak pihak mengatakan bahwa rendahnya angka kelahiran itu dipicu beberapa faktor. Misalnya, tingginya biaya hidup, meningkatnya jumlah perempuan yang bekerja, serta keinginan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi.

Penurunan populasi diperkirakan akan terus berlanjut. Generasi muda mulai memandang prospek suram ekonomi di masa depan. ’’Selain itu, juga ada diskriminasi gender yang mengakar di pasar tenaga kerja," kata Yun Zhou, sosiolog dari Universitas Michigan, kepada kantor berita Agence France-Presse.

Penduduk berusia 60 tahun ke atas diproyeksikan mencapai hampir sepertiga populasi Tiongkok pada 2035. Itu perkiraan menurut Economist Intelligence Unit, sebuah kelompok riset.

Data terbaru Tiongkok menunjukkan bahwa jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas mencapai 310,31 juta orang. Hampir seperempat populasi negara tersebut. Naik dari hampir 297 juta pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: