Populasi Tiongkok Terus Turun, Capai Titik Terendah Sejak 2021
KELUARGA MUDA membawa anak-anak mereka bermain di Fuyang, Provinsi Anhui, Tiongkok, 16 Januari 2025. Meski tingkat kelahiran meningkat, jumlah populasi Tiongkok turun.-AGENCE FRANCE-PRESSE-
Namun, data itu juga menunjukkan bahwa tingkat kelahiran di Tiongkok sedikit meningkat dibanding tahun sebelumnya. Yakni, 6,77 per 1.000 orang. Apa pun, itu tetap membuat Tiongkok sebagai salah satu negara dengan tingkat kelahiran paling rendah di dunia.
BACA JUGA:Tip Traveling ke Tiongkok saat Tahun Baru Imlek
BACA JUGA:Belajar di Tiongkok, Guru Indonesia Perkenalkan Budaya Nusantara
"Kenaikan tingkat kelahiran itu kemungkinan tidak akan bertahan lama. Sebab, jumlah perempuan usia subur diproyeksikan akan menurun tajam dalam beberapa dekade mendatang," ujar Zhao Litao, peneliti senior di East Asian Institute, Universitas Nasional Singapura.
"Dalam jangka panjang, tren penurunan angka kelahiran, kontraksi populasi, dan penuaan populasi tetap tidak berubah," terangnya
He Yafu, seorang demografer independen di Tiongkok, menyebut bahwa kenaikan angka kelahiran itu disebabkan oleh perempuan yang menunda kehamilan selama pandemi Covid-19.
Selain itu, terjadi peningkatan angka pernikahan pada 2023 dan 2024. Memang, 2024 adalah Tahun Naga. Dianggap menguntungkan. Sehingga banyak yang menikah pada tahun tersebut.
’’Namun, tren penurunan total populasi secara umum tidak akan berubah," kata He kepada AFP. "Jika kebijakan yang kuat untuk mendorong kelahiran tidak diterapkan... proporsi populasi lansia akan terus meningkat," papar He.
Tiongkok juga mengumumkan rencana kebijakan baru. Yakni, menaikkan usia pensiun secara bertahap. Sekarang, usia pensiun di Tiongkok adalah 60 tahun. Itu salah satu yang terendah di dunia. Dan aturan tersebut mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
Usia pensiun sebelumnya ditetapkan karena kelangkaan lapangan kerja dan kemiskinan yang meluas. Tetapi, sekarang Tiongkok sudah mengalami masa kejayaan yang meningkat. Gizi membaik, kesehatan kian terjamin, kondisi hidup juga lebih oke. Sayangnya, itu berimbas pada angka pertumbuhan penduduk yang makin seret. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: