Peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok, Serukan Jaga Perdamaian

Peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok, Serukan Jaga Perdamaian

KUASA USAHA Sementara Konsulat Jenderal Tiongkok di Surabaya Tan Dayau (depan, lima dari kiri) dan para undangan di kantor Komjen Tiongkok.--

HARIAN DISWAY - Salah satu hari penting di Tiongkok jatuh pada 3 September. Pada hari itu diperingati kemenangan perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan perang anti fasis dunia. Tahun ini memasuki peringatan 80 tahun peristiwa tersebut.

Peringatan secara sederhana digelar di Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (Konjen RRT) di Surabaya, Rabu, 6 Agustus 2025. Kuasa Usaha Sementara Konjen Tiongkok Tan Dayou mengundang perwakilan dari berbagai lembaga dan media di Surabaya ke kantor Konjen Tiongkok di kawasan Surabaya Barat.

Mereka yang hadir antara lain Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Timur M. Noor Nugroho, Ketua Yayasan Senopati Chandra Wurianto, Wakil Rektor Universitas Ma Chung Wawan Eko Yulianto, Direktur Utama Harian Disway Tomy Gutomo, Pemred Harian Disway Doan Widhiandono, Pakar Tiongkok Novi Basuki, Perwakilan Fuqing Jawa Timur dr David Raditya Soehartono, dan Kepala Biro LKBN Antara Jawa Timur Rahmat Hidayat. Hadir juga perwakilan dari Pemprov Jatim, Sekolah Xin Zhong, dan Universitas Wijaya Kusuma. 

"Tiongkok berkomitmen menjaga perdamaian dunia dan ingin bekerja sama melalui konsep komunitas senasib sepenanggungan," ujar Tan Dayou saat menyampaikan pidatonya.

BACA JUGA:Konjen Tiongkok Donasi Buku hingga Hadirkan Perpustakaan Cheng Hoo di Unesa

BACA JUGA:Konjen Tiongkok Berharap Persahabatan Tiongkok-Indonesia untuk Selamanya

Para tamu undangan masing-masing diberi kesempatan menyampaikan sambutan. Novi Basuki mengatakan bahwa rakyat Tiongkok mengalami penderitaan yang luar biasa di era perang tersebut. Ada 35 juta rakyat Tiongkok yang gugur. 

"Peringatan ini menjadi pengingat bahwa penjajahan tidak boleh diberi tempat pada peradaban. Ini sejalan sikap tegas Indonesia yang tertuang dengan pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan," ujar Novi yang juga pengasuh rubrik Cheng Yu di Harian Disway itu.

Sebelumnya Tomy Gutomo menyampaikan bahwa Tiongkok telah membuktikan komitmennya untuk menjaga perdamaian dunia. Tiongkok selalu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah dengan negara lain. "Dan konsep komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok ini wujud dari keinginan besar Tiongkok untuk bekerja sama dan maju bersama dengan negara lain," ujar Tomy.


KUASA USAHA Sementara Konsulat Jenderal Tiongkok di Surabaya Tan Dayau (tiga dari kiri) menyampaikan sambutan pada acara peringatan 80 tahun kemenangan perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan perang anti-fasis dunia.--

Semua tamu undangan menyampaikan pesan bahwa peringatan 80 tahun kemenangan perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan perang anti-fasis dunia ini menjadi pengingat agar semua negara menjaga perdamaian dunia. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: