Fakta Menarik Tentang Kelenteng Kwang Sing Bio: Destinasi Liburan Imlek
Fakta menarik tentang Kelenteng Kwang Sing Bio yang bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisata liburan Imlek. --disbudporapar.tubankab.go.id
HARIAN DISWAY - Tahun Baru Imlek segera tiba. Sudah pasti liburan adalah salah satu aktivitas yang disukai. Jika Anda kebingungan mencari tempat wisata yang cocok dengan suasana Imlek, Kelenteng Kwang Sing Bio bisa menjadi salah satu pilihan.
Kelenteng ini terletak di Jalan Martadinata No.1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, Tuban, Jawa Timur. Lebih spesifiknya berada di pinggir jalan raya Pantura dan langsung menghadap ke laut.
Hal ini menjadi daya tarik wisatawan yang ingin berkunjung untuk merasakan budaya yang disajikan didalam kelenteng sekaligus melihat laut. Kelenteng Kwang Sing Bio merupakan tempat ibadah Tri Dharma untuk penganut Taoisme, Konghucu, dan Buddha.
Makna Kelenteng Kwang Sing Bio dijelaskan bahwa kelenteng ini digunakan untuk memuja Dewa Kwang Kong. Dewa ini digambarkan sebagai panglima perang pada masa Dinasti Han.
BACA JUGA: 11 Rekomendasi Hotel di NTT yang Strategis, Dekat Tempat Wisata Populer
BACA JUGA: 10 Rekomendasi Wisata Air Terjun di Jawa Timur
Salah satu kelenteng terluas di Asia Tenggara
Salah satu fakta unik yang harus Anda ketahui mengenai kelenteng ini adalah fakta bahwa Klenteng ini menjadi salah satu kelenteng terluas di Asia Tenggara, luasnya mencapai 4-5 hektare. Kelenteng ini diperkirakan telah dibangun dari tahun 1773.
Bukan hanya menjadi salah satu kelenteng terluas di Asia Tenggara, kelenteng ini juga menjadi kelenteng satu-satunya di Asia Tenggara yang menghadap ke arah laut.
Pernah memiliki patung Dewa Kwang Kong tertinggi
Pada 2017, kelenteng ini memiliki patung besar yang menjadi kebanggaan, dewa pelindung utama, Kwang Kong. Patung setinggi 30 meter itu menjadi patung Kwang Kong tertinggi di Indonesia. Bahkan di Asia Tenggara.
Pada 2017, Kelenteng Kwang Sing Bio memiliki patung besar yang menjadi kebanggaan, dewa pelindung utama mereka Kwang Kong. --Instagram @sube_eki
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Penginapan di Banyuwangi untuk Liburan, Dekat Tempat Wisata
Patung tersebut dibuat dengan biaya Rp 1,7 miliar yang dibangun dalam kurung waktu kurang lebih satu tahun. Namun, belum sampai tiga tahun, patung tersebut berdiri, pada 2020, tepatnya pada 16 April patung tersebut roboh.
Bukan naga, melainkan kepiting sebagai ikonnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: