Cheng Yu Plihan Sri Murniati Supervisor Klinik Farmarin: Ri Jin You Gong
Cheng Yu Plihan Sri Murniati Supervisor Klinik Farmarin: Ri Jin You Gong-tim desain grafis Harian Disway-Dokumen Pribadi
Ibarat naik sepeda, Sri Murniati selalu mengayuhnya tiada henti. Agar kehidupan terus berjalan sekalian naik turunnya laju roda. Semangat tak berhenti menjalani kehidupan itu penting mengingat kesuksesan tak bisa dicapai tanpa proses. Sesuai motto hidupnya yakni: “Kesuksesan adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan.” Atau, dalam istilah pepatah Tiongkok, ”日进有功” (rì jìn yǒu gōng): dengan menjaga ketekunan dan keuletan tiap harinya, maka akan sukses pada akhirnya.
Tentang hal itu, Murni -panggilannya- mengingat-ingat pesan ayahnya, saat memarahinya semasa dia kecil: “Sinau sing temen ojo males kerjo sing sregep, ben mbesok opo sing mbok karepno, keturutan." Artinya, belajarlah yang sungguh-sungguh, jangan malas kerja, yang rajin, biar kelak apa yang kamu inginkan terkabul.
Pesan itu tak hanya untuk Murni tapi juga untuk 10 saudaranya. “Kalau Bapak memarahi kami, selalu itu yang dikatakannya. Kami sebelas bersaudara, saya anak perempuan nomor empat, sama-sama memegang itu erat-erat karena memang terbukti ampuh menjadi motivasi kami semua jadi sukses,” kata perempuan kelahiran Bukittinggi, 25 Maret 1953 itu.
BACA JUGA:ChengYu Pilihan Fenny Amalo Branch Manager BRI Surabaya Jemursari: Ri Qi You Gong
Murni sendiri merasakan manfaat pesan ayahnya itu dalam raihan kariernya sendiri. Pensiun sebagai manager di Bank Indonesia (BI) Wilayah Jatim pada 2009, Murni sebenarnya hanya memulainya dari ketekunannya berlatih basket di klab Indonesia Muda di Malang.
Ia sempat lolos seleksi sebagai tim inti grup Jawa sampai final event POR Pertamina Nasional 1975 antara tim DKI-Medan-Irian Jaya-Jawa. “Sering bertanding antar klab, eh meski lulusan SMA saya bisa langsung diterima bekerja di Pertamina UPMS V Surabaya. Saya berkarier di Pertamina sejak 1973 sampai 1977,” katanya.
Selepas dari situ, meski hanya berbekal ijazah SMA, Murni bisa menjadi diterima sebagai karyawan BI. Tapi Murni tak puas diri. Merasa tertantang untuk bersaing dengan karyawan lain yang bergelar sarjana demi meraih jabatan yang lebih tinggi, Murni kuliah. “Saya tak peduli meskipun sudah umur 43 tahun. Saya meraih gelar sarjana hukum dari UNTAG Surabaya pada 2000 ketika sudah umur 47 tahun,” terangnya.
Selain sibuk menjalani kariernya di BI, Murni juga aktif di berbagai bidang. Penggemar olahraga bola voli, renang, dan diving itu berkecimpung di Pengprov GABSI Jatim sejak 1987. Pengalamannya beragam. Mulai menjadi sekretaris, bendahara, manajer tim yunior ASEAN di Bangkok, panpel kejurprov dan porprov, kini Murni memegang bidang kehumasan hingga 2025 ini.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Helmy Yahya Presenter dan Influencer: De Hou Liu Guang
Selian menjadi supervisor di salah satu anak perusahaan Klinik Farmarin sejak 2011, ketua IPWI Jatim pertama pada 2015-2018 itu juga makin intens melukis dan berpameran lukisan. Meskipun tak lagi muda, Murni yang punya sertifikat sebagai pembawa acara dari TVRI Jakarta itu juga masih kerap tampil sebagai MC dalam berbagai event.
Dari sekian acara yang dia pandu, Murni terkesan saat ditunjuk atasan menjadi MC yang dihadiri Gubernur BI. Sebab, meskipun acara itu sederhana, tapi menurut Murni tugas menjadi pemandu acara itu tanggung jawabnya sangat besar. “Apalagi selevel lembaga negara yang sarat etika, ada aturan keprotokolan tingkat satu. Di situlah asyiknya. Dari pengalamanlah saya belajar. Saya akan tetap begitu sampai kapan pun,” ujarnya. (Heti Palestina Yunani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: