Mengungkap Tabir Keindahan Hijab di Era Modern

Mengungkap Tabir Keindahan Hijab di Era Modern

ILUSTRASI Mengungkap Tabir Keindahan Hijab di Era Modern.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

TAK banyak yang tahu bahwa 1 Februari lalu merupakan momen yang sangat penting di tingkat dunia, yakni Hari Hijab Sedunia. Itu bukan sekadar peringatan, melainkan juga sebuah kesempatan untuk merenungkan lebih dalam tentang arti kebebasan, keberagaman, dan keadilan di tengah masyarakat yang terus berkembang. 

Di balik sehelai kain yang menutupi kepala, tersembunyi kisah-kisah perjuangan, martabat, dan nilai-nilai luhur yang jauh melampaui sekadar simbolisme.

SIMBOL KEBEBASAN DAN PILIHAN PRIBADI

Hijab sering kali dilihat sebagai simbol yang berkaitan dengan agama. Lebih dari itu, hijab adalah sebuah ungkapan pilihan pribadi yang sangat mendalam. 

BACA JUGA:Hijab dan Komunikasi Politik

BACA JUGA:Hijab dan Kado di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Berdasar laporan dari Pew Research Center (2023), sekitar 60 persen wanita muslim di seluruh dunia memilih untuk mengenakan hijab sebagai bentuk ekspresi iman dan identitas budaya mereka. 

Di Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, angka itu mencapai 78 persen, menunjukkan penghormatan yang mendalam terhadap tradisi sekaligus keberanian untuk menghadapi tantangan modernitas yang ada.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kebebasan untuk mengenakan hijab sering kali terhambat oleh berbagai prasangka yang ada. Di sejumlah negara, hijab dipandang sebagai simbol pengekangan. Sementara di tempat lain, ada wanita yang terpaksa memakainya tanpa ada pilihan. 

BACA JUGA:Tersangka Mendadak Berhijab

BACA JUGA:Paula Verhoeven Takut Mati Dorong Dia Berhijab

Situasi itu menciptakan ironi yang mencolok. Di satu sisi, hijab dirayakan sebagai lambang kebebasan. Di sisi lain, dia sering kali dipolitisasi menjadi alat kontrol. Layaknya bunga yang mekar di tengah gurun pasir, wanita berhijab terus berjuang untuk hak mereka dalam memilih tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

DISKRIMINASI YANG MENGINTAI DI BALIK KAIN

Walaupun hijab menjadi simbol kebebasan, wanita yang mengenakannya masih sering kali menghadapi diskriminasi. Sebuah survei yang dilakukan Human Rights Watch (2024) menunjukkan bahwa sekitar 35 persen wanita berhijab di Eropa mengalami pelecehan verbal, sedangkan 20 persen lainnya terpaksa menghadapi diskriminasi di tempat kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: