Surabaya Jadi Tuan Rumah Kongres Muslimat NU, Dampak Ekonomi dan Sosial Luar Biasa

Surabaya Jadi Tuan Rumah Kongres Muslimat NU, Dampak Ekonomi dan Sosial Luar Biasa

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Alfi Kirom-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Wali Kota SURABAYA Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya Kongres Muslimat NU di Kota SURABAYA

Acara yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta ribuan peserta dari berbagai daerah ini dinilai mampu mendongkrak pergerakan ekonomi lokal.

Sekaligus dinilai akan memperkuat pemberdayaan perempuan di kota tersebut. 

”Alhamdulillah, saya matur nuwun kepada Ketua Muslimat NU, Ibu Khofifah Indar Parawansa, atas diselenggarakannya Kongres Muslimat NU di Kota Surabaya. Kedatangan ribuan peserta dari berbagai daerah telah membawa dampak positif bagi pergerakan ekonomi Surabaya,” ujar Eri Cahyadi, Senin, 10 Februari 2025. 

BACA JUGA:Prabowo Puji Khofifah di Depan Muslimat NU

BACA JUGA:Prabowo – Gibran Hadiri Kongres Muslimat NU 

Eri menjelaskan, kegiatan berskala nasional seperti ini memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian kota. Ketika banyak orang datang ke Surabaya, pergerakan ekonomi juga bergerak sangat luar biasa. 

”Ini menjadi momentum yang baik bagi pertumbuhan usaha kecil, hotel, restoran, dan sektor lainnya,” tambahnya.  

Selain aspek ekonomi, Eri juga menyoroti pentingnya peran Muslimat NU dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. 

Ia mengungkapkan, Pemkot Surabaya telah lama berkolaborasi dengan berbagai organisasi perempuan. Termasuk Muslimat NU, Aisyiyah, dan gerakan-gerakan lainnya.  

BACA JUGA:Prabowo Terima Audiensi Khofifah, Siap Kolaborasi Entas Kemiskinan Ekstrem bersama Muslimat NU

BACA JUGA:Kongres Muslimat NU akan Bahas Judol dan Narkotika

”Kami membagi per wilayah. Misalnya kelurahan A dan B dipegang oleh Muslimat NU, kelurahan C oleh organisasi lain. Di sana ada pemberdayaan perempuan, pendampingan terhadap kasus kekerasan pada ibu dan anak,” jelas Eri.  

Menurutnya, pembangunan Surabaya harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Surabaya tidak dibangun hanya oleh pemerintah lokal, tetapi oleh kolaborasi semua pihak.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: