Rizka Bakpia

Rizka Bakpia

ILUSTRASI Rizka Bakpia Kukus Tugu Jogja -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BERTAHUN-TAHUN saya memendam rasa penasaran. Tentang melejitnya Bakpia Kukus Tugu yang sejak beberapa tahun lalu sangat populer namanya di Jogja.

Saya pernah ikut antre berburu bakpia Tugu. Di salah satu outlet di jalan Kaliurang, Yogyakarta. Karena istri pesan agar dioleh-olehi bakpia yang lagi happening itu. Untuk teman-temannya di Surabaya.

Antre panjang. Saat memilih dan membayar. Bakpia jenis baru itu langsung menjadi rebutan begitu diturunkan dari mobil distribusinya. Hampir setiap orang ambil banyak boks bakpia. Masih hangat.

Begitu membuka isinya, lah ini bukan bakpia Jogja. Ini kue kukus. Yang saya kenal lama sebagai jajanan di Surabaya. Bukan bakpia seperti yang saya kenal ketika 14 tahun tinggal di Jogja.


Rizka Wahyu Romadhona--

Bakpia Jogja yang saya kenal adalah bakpia panggang. Yang sebagian besar isinya tepung kacang hijau. Meski bakpia bukan jajanan asli Jogja, sejak dulu bakpia sudah hampir identik dengan kota itu. Jika kita menyuguhkan jajanan itu, berarti kita baru berkunjung ke Jogja.

Nah, baru minggu kemarin saya bertemu pembuatnya. Ning Rizka Wahyu Romadhona. Ditemani seniornya yang pengurus IKA ITS Ardi Krisnamurti. Di salah satu pabriknya yang ada di Surabaya. Di kawasan industri SIER Surabaya.

”Pabrik ini kami beli dari Sampoerna. Dulu kami menyewa di sebelah timur sana. Kami suka beli asetnya Sampoerna karena lebih miring,” katanya. Saya nggak tanya berapa puluh miliar rupiah nilai pengambilalihannya.


BAKPIA buatan Agrinesia milik Rizka dan suami.-Arif Afandi untuk Harian Disway-

Yang pasti, Ning Rizka yang membangun industri jajanan bersama suaminya, Anggara Jati, itu sudah punya empat pabrik. Selain di Surabaya, ada di Jogja, Bogor, dan Medan. Dia masih bertekad bangun pabrik lagi di beberapa kota besar di Indonesia. Di usianya yang baru 40 tahun.

Pabriknya modern. Bersih dan higienis. Setiap tamu harus melalui penjagaan petugas satpam. Dengan pemeriksaan ketat. Tertata rapi. Seperti memasuki pabrik milik orang Jepang. Ada jalur jalan kaki. Baik menuju kantor maupun pabrik.

Proses pembuatan kuenya menggunakan mesin modern. Baik untuk mengolah adonan maupun proses memasaknya. Hanya untuk topping sebagian masih manual. Karena ada unsur seninya. Di akhir proses, ada mesin X-ray untuk mengontrol produk akhir sebelum dikirim ke toko mitra.


PT Agrinesia-Arif Afandi untuk Harian Disway-

Ning Rizka lulusan teknik elektro ITS. Suaminya sarjana teknik sipil dari kampus yang sama. Mereka dari satu angkatan. Semua pabriknya kini dalam payung PT Agrinesia yang sepenuhnya milik mereka berdua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: