Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Level AWAS
Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan level IV (AWAS) pada 13 Februari 2025, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan kegempaan.--
HARIAN DISWAY - Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan menjadi level IV (AWAS) pada Kamis, 13 Februari 2025 setelah sebelumnya berada di tingkatan III (Siaga).
"Lonjakan aktivitas kegempaan yang terjadi semakin memperkuat indikasi bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki berada dalam fase kritis," ujar Abdul Muhari, kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNBP.
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki diketahui menunjukkan peningkatan aktivitas sejak 5 Februari 2025 berupa pengeluaran asap berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang bervariasi, dari tipis hingga tebal. Cuaca di sekitar gunung juga bervariasi, mulai dari cerah sampai hujan angin.
Perubahan level dari Gunung Lewotobi menjadi level AWAS ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki ini telah berada di fase kritis dan berpotensi besar terjadi erupsi.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Berturut-turut, Kolom Letusan Capai 1 Kilometer
BACA JUGA:Erupsi Gunung Ibu Masih Berlangsung, Pengungsi Bertambah Menjadi 664 Jiwa
Kondisi tersebut sejalan dengan meningkatnya gempa yang telah terekam dalam pemantaun.
"Terjadi peningkatan mendadak dengan adanya gempa vulkanik pada Selasa (11/2) pukul 22.00 WITA, yang berlanjut hingga Kamis (13/2) pukul 00.00 WITA dan masih berlangsung hingga laporan ini dibuat."
Hal ini juga dikuatkan oleh data kegempaan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang mencatat telah terjadi gempa letusan/erupsi sebanyak 43 kali, gempa hembusan 987 kali, gempa harmonik 388 kali, dan lain sebagainya.
Kemudian samar terlihat adanya cahaya pijar di sekitar puncak gunung saat malam hari yang menunjukkan adanya pergerakan lava menuju permukaan.
Data-data tersebut menguatkan indikasi suplai magma terus berlangsung serta tekanan dari gunung semakin meningkat.
BACA JUGA:Warga Sekitar Gunung Ibu Tolak Dievakuasi
BACA JUGA:Gunung Ibu Erupsi, Pemerintah Evakuasi Warga 6 Desa di Radius Bahaya
Seperti peningkatan jumlah gempa hembusan dan harmonik yang menunjukkan adanya pergerakan fluida yang mengisi rekahan dalam gunung serta pelepasan gas dari magma di dalamnya. Sementara peningkatan gempa vulkanik yang dangkal menunjukkan aktivitas magma semakin intens dan menuju permukaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: