Buronan Asal Badung Dibekuk di Batam

Terpidana I Wayan Depa diamankan--Humas Kejaksaan Agung
HARIAN DISWAY - Tim Satgas Intelijen Reformasi dan Inovasi (SIRI) Kejaksaan Agung melakukan pengamanan buronan yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Badung, Bali pada Senin, 17 Februari 2025 pukul 21:00 WIB. pengamanan dilakukan bersama dengan Tim Kejaksaan Negeri Batam serta Jaksa Eksekutor dari Kejaksaan Negeri Badung.
Buronan Kejaksaan Negeri Badung tersebut bernama I Wayan Depa Yogiana, seorang pengusaha asal Bali yang menjadi terpidana kasus perkara penggelapan. I Wayan Depa diamankan ketika berada di Pelabuhan Internasional Harbour Bay, Batam. Tim gabungan Kejaksaan berhasil melakukan pengamanan sebelum terpidana melarikan diri untuk sekian kalinya.
Terpidana I Wayan Depa diketahui mangkir dari panggilan Jaksa Penuntut Umum sejak tahun 2024 lalu. Tim Kejaksaan juga melakukan penjemputan ke rumah terpidana, namun pria kelahiran Kubu tersebut telah kabur.
I Wayan Depa tidak melakukan pemberontakan ketika dibekuk oleh tim gabungan Kejaksaan, sehingga proses pengamanan berjalan lancar karena terpidana bersikap kooperatif. Akibat penangkapan berlokasi di Batam, untuk sementara waktu terdakwa akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Batam terlebih dahulu guna melengkapi proses-proses administratif.
BACA JUGA:DPO Muhammad Khairuddin Diamankan Tim SIRI Kejagung
BACA JUGA:Lagi dan Lagi, DPO Diamankan Tim SIRI Kejagung
Pengamanan I Wayan Depa dilandasi atas Surat Perintah Putusan Pengadilan Kepala Kejaksaan Negeri Badung Nomor: 2459/N.1.18/Eoh.3/10/2024 yang terbit pada 30 Oktober 2024. Surat perintah tersebut diputuskan guna melaksanakan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1037K/Pid/2024 tanggal 9 Juli 2024.
I Wayan Depa dinyatakan bersalah dalam kasus penggelapan yang menyeret namanya. Pria berusia 34 tahun ini dinyatakan telah melanggar Pasal 372 KUHP yang berisi tentang kesengajaan memiliki atau menguasai barang milik orang lain merupakan bentuk tindak pidana penggelapan.
Atas tindakan terpidana I Wayan Depa tersebut Putusan Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi I yang merupakan terpidana, dan pemohon kasasi II atau penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Badung.
Terpidana I Wayan Depa juga dijatuhi hukuman pidana penjara selama 1,6 tahun, dakwaan hukuman tersebut dihasilkan setelah dua kali memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Denpasar. Serta I Wayan Depa diwajibkan untuk membayar biaya perkara kasasi dengan nominal Rp2500,00 (dua ribu lima ratus rupiah). (*)
*) Mahasiswa Magang dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: