Indonesia Gelap

ILUSTRASI Indonesia gelap. Mahasiswa menggelar demo dengan tema Indonesia Gelap.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BEBERAPA hari ini Indonesia gelap. Bukan karena listrik mati, melainkan karena ribuan mahasiswa di berbagai kota turun ke jalan. Mereka melakukan unjuk rasa dengan tema ”Indonesia gelap”.
Para mahasiswa khawatir nasib Indonesia akan gelap jika kebijakan yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto tidak dikoreksi atau dihentikan.
Baru empat bulan menjabat, Prabowo sudah digoyang demonstrasi mahasiswa dalam skala besar. Jika dibandingkan dengan demo mahasiswa yang pernah ada selama sepuluh tahun terakhir, demo Indonesia Gelap termasuk besar.
Ribuan mahasiswa membakar foto Prabowo, Gibran, dan Jokowi. Ribuan mahasiswa terlibat adu dorong dengan polisi.
Indonesia Gelap menjadi ujian bagi Prabowo. Pekan lalu, pada acara Hari Ulang Tahun Ke-17 Partai Gerindra, Prabowo dengan penuh percaya diri meneriakkan ”hidup Jokowi” berkali-kali. Ia dengan lantang dan terbuka mengakui bahwa kemenangannya dalam Pilpres 2024 yang lalu adalah berkat dukungan Jokowi.
Prabowo terbuai. Lepas kontrol. Ia menyindir para pengkritiknya yang dianggapnya nyinyir. Prabowo kemudian menyebut ”ndasmu”. Meski suaranya dikecilkan dan berusaha menjauh dari mik, gaung ucapan Prabowo itu menggema ke mana-mana.
Prabowo kesal karena kabinetnya yang gemoy banyak dikritik. Ia membela diri dengan memperbandingkan Indonesia dengan Timor Leste yang juga punya kabinet gemoy. Alih-alih, pembelaan Prabowo malah menjadi bumerang. Memperbandingkan Indonesia dan Timor Leste tentu bukan perbandingan apel dengan apel.
BACA JUGA:Demo Indonesia Gelap, Mensetneg Akhirnya Temui Mahasiswa, Apa Hasilnya?
BACA JUGA:Golkar Komentari Aksi Indonesia Gelap: Wajar dan Dibutuhkan dalam Demokrasi
Entah mengapa, Prabowo –yang suka baca buku dan punya banyak referensi –kali ini tidak punya argumen yang meyakinkan. Ia defensif dan terlihat tidak berdaya.
Prabowo tidak bisa menjelaskan secara filosofis mengapa ia membutuhkan kabinet yang gemuk. Di saat banyak negara merampingkan kabinet, Indonesia malah menggemukkan kabinet.
Ungkapan ”ndasmu” menunjukkan bahwa Prabowo frustrasi terhadap para pengkritiknya. Ini bukan kali pertama Prabowo lepas kontrol di atas podium. Ia pernah melakukan hal serupa ketika merespons capres Anies Baswedan yang menyoal etika politik Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: