Indonesia Gelap

ILUSTRASI Indonesia gelap. Mahasiswa menggelar demo dengan tema Indonesia Gelap.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Puncak Demo Indonesia Gelap, BEM SI Geruduk Istana Bawa 9 Tuntutan
Dalam sebuah acara Partai Gerindra, Prabowo merespons Anies dengan menyebut ”ndasmu”. Bagi Prabowo, hal itu mungkin dianggap humor. Tapi, tidak bagi publik. Kalau hal itu dianggap humor, bisa disimpulkan bahwa selera humor Prabowo rendah.
Dalam terminologi Jawa, kata ”ndasmu” adalah ungkapan kasar. Masyarakat Jawa yang halus bahkan tidak menyebut kepala dengan sebutan ”ndas”, tetapi ”sirah”. Banyak orang Jawa yang menganggap kepala itu sakral, tidak boleh disentuh, karena kepala menjadi bagian yang keluar terlebih dahulu saat kelahiran.
Alasan itu terkesan mengada-ada. Tapi, dipercaya banyak orang. Ketika ditanya bagaimana kalau kelahirannya sungsang, tidak bisa menjawab. Seorang teman bule mengatakan, orang Indonesia tidak mau dipegang kepalanya karena takut otaknya lepas lantaran otak orang Indonesia lemah.
Jokowi yang hadir di acara ultah Gerindra membuat Prabowo makin terbang tinggi. Ia memuji Prabowo sebagai presiden terkuat di dunia. Dukungan kepada Prabowo sangat kuat dari parpol dan parlemen.
Saking kuatnya, tidak ada yang berani mengkritik Prabowo. Karena tidak berani mengkritik Prabowo, para kritikus kemudian mengarahkan kritiknya kepada Jokowi.
Sebelumnya, di acara kongres Muslimat NU di Surabaya, 11 Februari 2025, Prabowo secara terbuka mengatakan bahwa dirinya berguru politik kepada Jokowi.
Itu bukan kali pertama Prabowo mengatakannya. Ia pernah mengatakan hal yang sama saat masih menjadi menteri pertahanan.
Love affair Prabowo-Jokowi memuncak pada acara ultah Gerindra. Ungkapan ”hidup Jokowi” oleh Prabowo memunculkan backlash, ’gelombang serangan balik’, kepada Prabowo.
Sebagian kalangan yang selama ini menaruh harapan kepada Prabowo menyatakan ”enough is enough”. Mereka menyatakan mufaroqoh, ’memisahkan diri’, dari Prabowo.
Penyelesaian kasus pagar laut mengecewakan banyak aktivis demokrasi. Kasus itu diselesaikan dengan melokalisasi tersangka hanya kepada pejabat setingkat kepala desa. Harapan sebagian publik yang menghendaki aktor intelektual diungkap dan ditangkap menguap begitu saja.
Banyak indikasi yang mengarah kepada keterlibatan oligarki dalam kasus itu. Banyak yang menganggap kasus pagar laut itu warisan dari masa kepresidenan Jokowi.
Banyak yang menuntut Jokowi agar bertanggung jawab terhadap masalah tersebut. Banyak yang menutut supaya Jokowi diadili.
Prabowo justru pasang badan. Ia mengecam orang-orang yang ingin memisahkannya dari Jokowi. Sementara itu, Jokowi juga memamerkan dukungannya secara terbuka kepada Prabowo. Dua orang itu setali tiga uang. Begitu kesimpulan para pengkritiknya.
Gerakan Indonesia Gelap menjadi ujian bagi Prabowo. Mahasiswa menuntut program-program unggulan Prabowo dievaluasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: