Program MBG Masih Akan Berlangsung Selama Ramadan, Dibawa Pulang Untuk Berbuka

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Istana Kepresidenan Jakarta. 24 Februari 2025--Youtube Sekretariat Presiden
HARIAN DISWAY - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebut Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berlangsung pada Bulan Ramadan yang akan dimulai pada Maret 2025.
“Ramadhan tetap dilaksanakan, jadi kalau sekolah masuk, maka program makan bergizi tetap dilaksanakan, tetapi mekanismenya berbeda seperti hari biasa di mana kita akan berikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang,” tuturnya di Istana Kepresidenan Jakarta pada 24 Februari 2025.
Ia melanjutkan bahwa menu MBG akan tetap dapat dikonsumsi baik di sekolah maupun dibawa di rumah.
Menu MBG nantinya adalah menu makanan yang memenuhi standar gizi namun juga bertahan lama.
“Bentuk makanannya berupa makanan yang tahan lama, seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering, mortifikasi, buah, dan lain-lain,” tambahnya.
BACA JUGA:Prabowo Siapkan 8 Kebijakan Demi Dorong Ekonomi, Ada MBG, Bansos, dan THR
BACA JUGA:Luhut Sebut Rockfeller Foundation Tertarik Dukung MBG
Menanggapi siswa-siswa non muslim di berbagai daerah yang tidak menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, Dadan menjelaskan bahwa mereka nantinya tetap diberi menu makanan tahan lama untuk menghormati mereka yang berpuasa.
"Memang ada usulan kalau yang di daerah non-muslim tetap masak seperti biasa, tapi kan tetap ada yang puasa ya, jadi kita akan samakan," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa evaluasi akan tetap dilaksanakan untuk meninjau apakah menu MBG khusus Ramadan layak diberikan kepada mereka yang non-muslim atau perlu diberikan perlakuan khusus.
“Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu apakah di daerah yang non-muslim sama seperti yang pada umumnya, atau diberikan treatment khusus," tandasnya.
BACA JUGA:Pakar Dukung Serangga Jadi Alternatif Protein Untuk MBG: Sudah Diakui Dunia
BACA JUGA:Sudah Sebulan Berjalan, Komisi IX DPR Dorong Penerbitan Landasan Hukum Program MBG
Saat ini, MBG telah menjangkau 38 provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Papua Tengah dengan penambahan 693 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: