Dua Karakter dalam Anime Touring After the Apocalypse tentang Petualangan Pasca-Kiamat yang Tenang dan Indah

Konomi Inagaki dan Miyu Tomita akan hadir sebagai tokoh utama di Touring After the Apocalypse. --X
HARIAN DISWAY – Bagaimana rasanya menjelajahi dunia yang sudah ditinggalkan manusia? Pertanyaan ini menjadi inti dari Touring After the Apocalypse (Shūmatsu Touring), manga karya Sakae Saitō yang resmi diadaptasi menjadi anime.
Aniplex dan studio Nexus dipercaya menangani produksi animasi. Dua nama sebagai pengisi suara karakter utamanya adalah Konomi Inagaki yang memerankan Youko, sementara Miyu Tomita mengisi suara Airi.
Sebelumnya, Aniplex sempat membuat penasaran para penggemar. Itu ketika ia mengunggah ilustrasi dua perempuan berdiri di tengah kota Shibuya, di samping sebuah motor.
Tapi misteri itu akhirnya terpecahkan. Ada gambar yang ternyata adalah teaser untuk anime ini. Sementara dua perempuan itu adalah para seiyuu.
BACA JUGA: Anime Independen Volicia of Pluto Kembali dengan Petualangan Baru di Gunjo
Bagi mereka yang belum mengenal Touring After the Apocalypse, cerita ini menawarkan perspektif unik tentang kehidupan pasca-kiamat. Manga ini mengikuti perjalanan dua gadis yang mengendarai motor melintasi reruntuhan Jepang.
Anime Touring After the Apocalypse yang memukau karena menghadirkan kisah perjalanan dua perempuan di dunia pasca-kiamat. --Asian Movie Plus
Mereka menikmati keindahan tempat-tempat wisata yang dulu ramai oleh manusia. Dari pemandian air panas Hakone hingga Tokyo Big Sight, mereka berkeliling dengan semangat layaknya turis biasa—meskipun dunia yang mereka tinggali sudah berubah drastis.
Alih-alih menampilkan pertempuran sengit atau ancaman mengerikan seperti dalam banyak kisah pasca-apokaliptik, Touring After the Apocalypse justru menghadirkan nuansa yang lebih damai dan melankolis.
Ada kesunyian yang menenangkan dalam perjalanan Youko dan Airi, diiringi dialog ringan yang mengingatkan kita akan arti kebersamaan di tengah dunia yang telah hancur.
BACA JUGA: Adaptasi Anime Night of the Living Cat Telah Diumumkan, Hadirkan Misteri Wabah Kucing
BACA JUGA: My Status as an Assassin Hadir dalam Adaptasi Anime, Siap Tayang Oktober 2025
Manga Touring After the Apocalypse pertama kali terbit di majalah Dengeki Maoh milik Kadokawa pada September 2020. Sejauh ini, enam volume telah diterbitkan, dengan volume ketujuh yang rilis pada 27 Maret 2025 lalu.
Yen Press menangani edisi bahasa Inggris, membawa kisah unik ini ke pembaca global. Sakae Saitō sendiri bukan nama baru di dunia manga. Sebelumnya, ia menggambar manga Katana Maidens: Toji no Miko (2017–2019) serta Super Cub Rei, spin-off dari Super Cub yang berjalan hingga Januari 2024.
Ia juga pernah mengadaptasi Buddy Complex serta Heavy Object ke dalam format manga. Dengan pengalaman tersebut, tak heran jika Touring After the Apocalypse mampu menyajikan visual yang detail dan atmosfer yang khas.
Adaptasi anime ini memunculkan banyak pertanyaan. Bagaimana Nexus akan menghidupkan dunia pasca-kiamat yang sepi tapi indah ini? Akankah anime ini mempertahankan atmosfer reflektif seperti di manga, atau justru menambahkan elemen baru?
BACA JUGA: Kadokawa Akuisisi Chiptune, Langkah Besar Menuju Dominasi Industri Anime
BACA JUGA: Toaru Anbu no Item: Adaptasi Anime Terbaru dari Sisi Gelap Academy City
Yang pasti, kehadiran Touring After the Apocalypse di layar kaca akan menjadi pengalaman yang unik—sebuah kisah petualangan yang tidak tentang peperangan atau kehancuran, melainkan tentang menikmati dunia yang tersisa.
Bagi penggemar anime bertema perjalanan seperti Kino’s Journey atau Girls’ Last Tour, serial ini tentu wajib masuk dalam daftar tontonan. Dengan visual yang menjanjikan dan premis yang menarik, Touring After the Apocalypse berpotensi menjadi salah satu anime paling berkesan tahun ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: