Kadokawa Akuisisi Chiptune, Langkah Besar Menuju Dominasi Industri Anime

Kadokawa mengakuisisi Chiptune untuk memperkuat dominasinya di industri anime. --Anime News And Update
HARIAN DISWAY – Kadokawa semakin agresif dalam mengukuhkan dominasinya di industri anime. Setelah mengakuisisi studio Doga Kobo pada Juli lalu, raksasa hiburan asal Jepang ini kembali membuat langkah besar dengan mengambil alih Chiptune, studio spesialis animasi CG dan compositing.
Akuisisi ini diumumkan pada Senin, 17 Februari 2025 sebagai bagian dari rencana manajemen tiga tahunan Kadokawa. Tujuannya jelas: meningkatkan kapasitas produksi IP di berbagai format media. Dengan kata lain, Kadokawa tak hanya ingin menjadi raksasa penerbitan, tetapi juga semakin menguasai industri anime.
Chiptune bukan pemain baru. Berdiri sejak Agustus 2012 dengan nama 8-Bit Rocket, studio ini telah menangani berbagai aspek produksi anime—mulai dari background art, pewarnaan, efek khusus, hingga editing. Setiap tahunnya, mereka terlibat dalam sekitar 10 proyek besar.
Beberapa anime yang mendapat sentuhan Chiptune di antaranya BLUELOCK, Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation, That Time I Got Reincarnated as a Slime, Nina the Starry Bride, Saga of Tanya the Evil, hingga film Suzume karya Makoto Shinkai. Dengan daftar proyek sekelas ini, tidak heran Kadokawa tertarik menjadikannya anak perusahaan.
BACA JUGA: Toaru Anbu no Item: Adaptasi Anime Terbaru dari Sisi Gelap Academy City
BACA JUGA: Tokyo Revengers: Tenjiku Arc Hadir dengan Dub Inggris, Tayang Maret 2025
Anime Frieren Beyond Journey End merupakan salah satu anime drama buatan Kadokawa yang bagus di segala aspek. --Wallpaper Cave
Dengan akuisisi Chiptune, Kadokawa kini memiliki enam studio anime: Dōga Kōbō, ENGI, Studio KADAN, Raging Bull, Chiptune, serta BELLNOX FILMS yang baru dibentuk. Selain itu, mereka juga berafiliasi dengan Kinema Citrus dan Studio Chizu.
Langkah ini menunjukkan bahwa Kadokawa tidak ingin bergantung pada pihak ketiga dalam produksi anime. Dengan memiliki lebih banyak studio, mereka bisa memastikan kualitas dan jadwal produksi tetap terjaga.
Hal ini semakin penting mengingat tren industri anime yang semakin kompetitif, dengan Netflix dan platform streaming lainnya juga ikut bersaing dalam mendanai produksi anime.
Di saat bersamaan, Kadokawa juga makin dekat dengan Sony. Pada awal Januari 2025, Sony resmi menjadi pemegang saham terbesar Kadokawa dengan kepemilikan sekitar 10 persen saham.
BACA JUGA: Adaptasi Anime Hitozuma no Kuchibiru wa Kan Chuhai no Aji ga Shite akan tayang Tahun 2025.
BACA JUGA: Sinopsis Toxic Town, Serial Netflix Berdasarkan Kisah Nyata
Kerja sama ini bukan sekadar investasi. Sony dan Kadokawa telah menyusun berbagai rencana strategis, mulai dari adaptasi IP Kadokawa ke film dan drama live-action, produksi anime bersama, hingga distribusi anime Kadokawa ke pasar global melalui jaringan Sony, termasuk Crunchyroll.
Sony juga akan berperan dalam ekspansi bisnis game Kadokawa serta pengembangan talenta untuk virtual production—teknologi yang semakin relevan dalam dunia animasi dan perfilman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: