Tradisi Ramadan dari Masa ke Masa, yang Bertahan dan yang Mulai Hilang

Tradisi Ramadan dari Masa ke Masa, yang Bertahan dan yang Mulai Hilang

Berbagai tradisi Ramadan yang mulai menhilang dan yang masih tetap lestari dilasanakan tiap tahunnya. -Pngtree -Pinterest

HARIAN DISWAY - Setiap tahun, masyarakat menyambut Ramadan dengan berbagai tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. 

Namun, seiring perkembangan zaman, beberapa kebiasaan Ramadan mengalami perubahan. Ada yang tetap bertahan sebagai bagian dari budaya. Sementara yang lain mulai tergeser oleh gaya hidup modern.

Tradisi yang Tetap Lestari


Ngabuburit membeli jajanan tradisional sebelum berbuka puasa masih menjadi tradisi sampai kini. -Travel Lush-Pinterest

Salah satu tradisi Ramadan yang masih bertahan hingga kini adalah ngabuburit. Jika dulu ngabuburit dihabiskan dengan bermain permainan tradisional seperti petak umpet, gobak sodor, atau sekadar berbincang di halaman rumah, kini masyarakat lebih sering menghabiskan waktu dengan nongkrong di kafe. Atau membeli takjil jajanan pasar.

BACA JUGA:5 Takjil yang Cocok Dijual di Bulan Ramadan

Meskipun caranya berubah, esensi ngabuburit tetaplah sama. Yaitu mengisi waktu menjelang berbuka dengan kegiatan yang menyenangkan. Baik bersama teman, kerabat, bahkan keluarga di rumah.

Tradisi berbagi takjil sampai kini juga tetap lestari. Dulu, masyarakat sekitar masjid atau ibu-ibu di lingkungan sekitar memasak makanan sederhana. Untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. 

Kini, kegiatan itu semakin luas dengan adanya komunitas sosial yang menggalang dana dan menyalurkan makanan dalam skala yang lebih besar.

Perbedaannya, saat ini aksi sosial ini sering didokumentasikan dan dibagikan ke media sosial sebagai bentuk inspirasi. Sehingga menjadi motivasi untuk  berbagi kebaikan.

BACA JUGA:5 Takjil yang Cocok Dijual di Bulan Ramadan

Sahur on the road juga masih menjadi pilihan anak-anak muda untuk berbagi dengan masyarakat kurang mampu. Namun di beberapa tempat, kegiatan itu mulai bergeser menjadi ajang konvoi dan berkumpul tanpa tujuan yang jelas. Sehingga memunculkan perdebatan serta dampaknya terhadap ketertiban umum.

Mudik Lebaran pun tetap menjadi momen yang dinantikan oleh para perantau. Dulu, perjalanan mudik identik dengan naik bus ekonomi yang penuh sesak atau kereta api yang ramai. Kini, transportasi lebih tertata rapi.

Tradisi yang Mulai Tergerus


Kegiatan pesantren kilat yang kini sudah jarang dilaksanakan dan mulai menghilang. -Khairunnisa Fatukaloba-Pinterest

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: