Mengenal Trik Marketing Iklan Sirup dan Kurma Saat Ramadan, Sampai Jadi Tradisi Tahunan

Mengenal Trik Marketing Iklan Sirup dan Kurma Saat Ramadan, Sampai Jadi Tradisi Tahunan

Suasana berbuka puasa yang hangat bersama keluarga, ditemani sirup segar dan kurma sebagai pembuka. Tradisi yang selalu dinanti. -Nur Sodik-Pinterest

Selain waktu yang tepat, pemilihan konsep iklan juga menjadi faktor penting. Iklan sirup, misalnya, sering menampilkan suasana berbuka puasa yang penuh kehangatan. Dengan keluarga besar berkumpul di meja makan.

Nuansa religi, kebersamaan, dan kebahagiaan dalam menyambut Ramadhan menjadi elemen utama dalam narasi iklan. Begitu pula dengan iklan kurma yang sering kali menekankan manfaat kesehatan serta nilai ibadah dalam mengonsumsinya.

BACA JUGA: 10 Cara Mencegah Asam Urat Kambuh saat Salat Tarawih selama Ramadan, Ibadah Jadi Lebih Khusyuk

Di era digital, pola konsumsi media masyarakat juga mengalami perubahan. Jika dulu iklan sirup dan kurma lebih banyak muncul di televisi, kini mereka juga merambah ke media sosial, platform streaming, dan pasar online.


Segarnya sirup alami yang menyegarkan saat berbuka puasa! Pilihan rasa yang beragam membuat momen berbuka semakin istimewa. --Pinterest

Para produsen mulai bekerja sama dengan influencer atau selebritas untuk mempromosikan produk mereka. Menyesuaikan strategi pemasaran dengan kebiasaan audiens yang semakin banyak menghabiskan waktu di dunia digital.

Selain itu, marketplace dan e-commerce juga memanfaatkan momentum itu dengan menawarkan berbagai promo menarik untuk produk-produk khas Ramadhan.

BACA JUGA: 7 Hal Ini Penting Dipersiapkan Menjelang Bulan Puasa Ramadan

Flash sale, diskon besar, hingga gratis ongkir menjadi daya tarik utama yang mendorong konsumen untuk membeli stok kebutuhan puasa lebih awal.

Munculnya iklan sirup dan kurma sebelum Ramadan adalah bagian dari strategi pemasaran yang telah terbukti efektif selama bertahun-tahun.

Dengan memahami pola konsumsi masyarakat yang berubah selama bulan puasa, produsen mampu menciptakan kampanye yang tidak hanya menarik perhatian. Tetapi juga meningkatkan angka penjualan.

BACA JUGA: 6 Tip Berpuasa Sehat dan Aman saat Ramadan untuk Penderita Maag dan GERD, Gangguan Lambung Minggat!

Lebih dari sekedar strategi bisnis, fenomena itu juga mencerminkan bagaimana budaya dan kebiasaan masyarakat dalam menyambut bulan suci telah membentuk pola konsumsi yang khas.

Pada akhirnya, iklan-iklan itu tidak hanya berfungsi sebagai media promosi. Tetapi juga sebagai penanda bahwa Ramadan semakin dekat. Membawa nuansa kehangatan dan kebersamaan dalam setiap tayangannya. (*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: