Peluncuran Buku Ramadan Tak Terlupakan: Ketika Kisah Pribadi Menjadi Inspirasi

Peluncuran Buku Ramadan Tak Terlupakan: Ketika Kisah Pribadi Menjadi Inspirasi

Acara peluncuran buku antologi Ramadan Tak terlupakan pada 6 September 2025 di Royal Plaza Surabaya. -Harian Disway-

HARIAN DISWAY - Semua orang bisa menulis. Begitulah keyakinan para penulis antologi Ramadan Tak Terlupakan yang diluncurkan pada Sabtu, 6 September 2025. 

Sebanyak 21 penulis terpilih untuk menuangkan kisah pribadi dan pengalaman mereka dalam buku tersebut. Dari atrium wing utara Royal Plaza Surabaya, buku tersebut menjumpai para pembacanya.

Pengalaman pribadi, sekecil apa pun bisa bermakna besar jika dituangkan dalam kata-kata. Tentu saja, kata-kata yang dikemas dengan menarik dan sarat makna. 

BACA JUGA:Padmedia Terbitkan Kopi Aren di Benteng Kedung Cowek sebagai Kado buat Suroboyo

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan: Wina Bojonegoro Founder Padmatour Organizer, Padmedia Publisher, dan Omah Padma: Ren Ge You Zhi

Latar belakang para penulis yang beragam, membuat antologi setebal 129 halaman itu menarik disimak. Ada yang berkisah tentang kehilangan, ada pula yang membagikan momen penuh haru dan membahagiakan.

“Buku ini berisi pengalaman Ramadan kami yang sedih dan senang,” jelas Wina Bojonegoro, salah satu penulis. Dia menuliskan kisah pribadinya dengan judul Dua Momen, Dua Ramadan.


Fileski Walidha Tanjung mengiringi para penulis yang hadir sebagai pembukaan acara. -Harian Disway-

Selain peluncuran buku, menurut Wina, seremoni pada Sabtu siang itu merupakan bentuk penghargaan kepada para penulis yang sudah berjuang.

“Acara peluncuran ini dibuat sebagai perayaan terbitan buku terbaru untuk menghargai penulis, karena menulis tidak mudah. Butuh keterampilan dan research,” ujarnya.

BACA JUGA:Menyusuri Kisah Arek Suroboyo dalam Antologi Cerpen Kopi Aren di Benteng Kedung Cowek

BACA JUGA:Reuni Bareng A. Azis dalam Antologi Puisi Eks Wartawan Surabaya Post

Peluncuran buku berlangsung hangat. Proses menulis dan produksi buku membuat para penulis akrab satu sama lain. Meskipun, tidak semua penulis bisa hadir dalam peluncuran tersebut. 

Para penulis berjalan bersama-sama sambil diiringi alunan klarinet oleh Fileski Walidha Tanjung. Penulis muda itu ternyata juga punya bakat bermain musik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: